Baca tanpa iklan
ASN Pamekasan Ngantor Pakai Baju Adat Madura, Wabup Pamekasan Sebut Cerminan Merawat Keutuhan Budaya
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Hari ini ada yang berbeda di ruang lingkup kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
Pasalnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) memakai pakaian yang tidak seperti biasanya.
Mereka mengenakan pakaian bangsawan hitam dan ikat kepala (Odheng) bagi ASN laki-laki.
Sementara bagi ASN perempuan memakai pakaian 'Marlena' yang identik dengan pakaian berwarna merah dengan kebaya warna coklat berbahan dasar kain batik.
Wakil Bupati Pamekasan, Rajae mengatakan, bahwa pakaian bangsawan itu digunakan dalam rangka menyemarakkan 'Hari Jadi Kabupaten Pamekasan' yang ke-489.
Selain itu juga untuk merawat kekayaan lokalitas dan sebagai bentuk merawat kebudayaan daerah.
"Dengan cara memakai pakaian Bangsawan ini keutuhan budaya dalam bentuk pakaian adat masih tetap kokoh terjaga ketika menghadapi arus modernisasi," katanya kepada TribunMadura.com, Jumat (1/11/2019).
Lebih lanjut Rajae mengajak kepada generasi muda untuk selalu mencintai kebudayaan lokal agar tidak terkikis oleh zaman modernisasi.
Yakni dengan cara memakainya di hari peringatan tertentu dan ikut mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa pakaidan adat merupakan ciri khas dari setiap daerah yang patut dilestarikan.
"Ini juga sebagai cara kami mengajarkan kebudayaan pakaian adat pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan," tandasnya.
• Mahfud MD Pulang ke Pamekasan Madura, Kedatangan Menko Polhukam Dapat Pengawalan Langsung Kapolres
• Tak Lagi Berbentuk Kertas, STNK Akan Berubah Bentuk Menjadi Kartu, Bisa Dipakai Bayar Tol
• Berbelit Ditanya STNK Motor, Pasangan Suami Istri di Tulungagung Langsung Dibantai Sadis Dua Pemuda