Breaking News - Sopir Bus Kramat Djati Penyebab Kecelakaan Maut di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ) Ditetapkan Sebagai Tersangka
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Polisi menetapkan sopir bus Kramat Jati B 7533 PV, Masrur (42) menjadi tersangka dalam kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ).
"Sudah kita periksa, sudah kita tetapkan sebagai tersangka juga," ujar Kasatlantas Polres Gresik, AKP Erika Purwana Putra, Kamis (28/11/2019).
Sopir asal Brebes, Jawa Tengah ini dijadikan tersangka lantaran kelalaian saat mengemudikan Bus Kramat Djati sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia.
Diketahui, ada tiga orang tewas dalam kecelakaan maut Bus Kramat Djati ini di tol Sumo.
Serta, puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.
"Kita jerat pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Republik Indonesia tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," tambahnya.
Saat ini Masrur tengah dirawat di RS Citra Medika, Mojokerto.
Diketahui, kecelakaan Bus Kramat Djati jurusan Jakarta - Denpasar itu terjadi KM 718.600 di Tol Sumo, Desa Kepuh-Klagen, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik sekitar pukul 04.30 WIB.
Bus berpenumpang 32 orang itu melaju dengan kecepatan cukup kencang, tiba-tiba banting setir ke kiri.
Kemudian banting setir ke kanan lalu menabrak pembatas jalan dan terjun ke dalam tebing parit tol Sumo sedalam 15 meter.
Diketahui sebanyak tiga orang penumpang meninggal dunia.
Identitas korban meninggal Karni (67) warga Taman Paiton, Probolinggo.
Lalu. Kustiningsih (50) warga Karangsari Panarukan, Situbondo.
Dan Doni (40) warga Jakarta Selatan. Sedangkan puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Sebelumnya, Ditlantas Polda Jatim melakukan pemeriksaan terhadap sopir Bus Kramat Djati yang mengangkut 32 orang penumpang dan mengalami kecelakaan maut di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ), Rabu (27/11/2019).
Pemeriksaan terhadap sopir Bus Kramat Djati bernama Masrur (42), warga Bulakamba Brebes, Jawa Tengah tersebut dilakukan oleh Unit Laka Lantas Polres Gresik.
Hal itu dimaksudkan untuk menguak penyebab pasti kecelakaan bus antarkota antarprovinsi (AKAP jurusan Jakarta - Bali tersebut hingga terperosok di dalam tebing parit tol sedalam 15 meter.
Benturan Keras Bikin Sopir Sesak Nafas
Petugas dan pihak kepolisian memprioritaskan proses perawatan kesehatan terhadap sang sopir bus nahas itu.
Hal itu dinilai penting, karena meskipun Masrur sopir Bus Kramat Djati selamat dari kecelakaan maut tersebut, dia sempat mengeluh mengalami sesak nafas dan pusing kepala akibat benturan hebat.
"Driver atau sopir diamankan Polres Gresik untuk pemulihan kesehatan. Setelah itu dia akan kami periksa," tegas Wadirlantas Polda Jatim AKBP Pranatal Hutajulu, Rabu (27/11/2019).
Ia memastikan, Bus Kramat Djati bernopol B-7533-V yang mengangkut sebanyak 32 orang penumpang itu dalam kondisi layak jalan.
"Dari kondisi bus, sementara bus masih layak," jelasnya.
Sementara itu, berdasar hasil investigasi sementara yang dilakukan personelnya, kecelakaan Bus Kramat Djati di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ) disebabkan oleh human error alias karena kesalahan manusia.
Yakni, kondisi sopir saat mengemudikan bus dalam keadaan mengantuk.
Meski begitu, pihaknya, kata AKBP Pranatal Hutajulu, tidak menutup kemungkinan bahwa sopir bus bisa ditetapkan sebagai tersangka atas insiden tersebut karena dinilai lalai.
"Sementara (penyebabnya) Humas Error. Tapi tidak menutup kemungkinan dia (sopir) bisa jadi tersangka bila unsur kelalaian terbukti," tandasnya.
Kesaksian Penumpang
Korban kecelakaan Bus Kramat Djati jurusan Jakarta - Bali di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ) memberikan kesaksiannya terkait detik-detik kecelakaan maut bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang menewaskan tiga orang tersebut.
Sitorus, seorang penumpang Bus Kramat Djati mengatakan, sebelum terjadi kecelakaan bus awalnya berjalan dan melaju biasa saja.
Waktu itu, dirinya sedang sedang duduk di kursi belakang bus dan sedang asyik bermain handphone untuk melihat informasi terbaru di sosial media.
"Tiba-tiba Bus Kramat Djati yang saya tumpangi itu mendadak menikung dan seperti oleng," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com ), Rabu (27/11/2019), disela-sela menjalani perawatan di RS Citra Medika Sidoarjo.
Menurut Sitorus, setelah oleng, bus yang ia tumpangi tiba tiba mendadak menurun dari jalan tol, lalu jatuh terperosok ke jurang di pinggir Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ).
"Kejadiannya terasa sangat cepat sekali," bebernya.
"Rasanya seperti diguncang keras ke arah kanan dan kiri. Saya yang duduk di belakang seperti terasa terus terdorong ke arah depan," imbuh Sitorus.
Beruntung, dalam peristiwa kecelakaan yang menimpa Bus Kramat Djati tersebut, dirinya masih sadar, sehingga dapat keluar sendiri dari bus nahas itu.
"Selama kejadian tersebut, saya masih sadar. Dan handphone yang saya bawa terus saya pegang di tangan," tandasnya.
Sebelumnya, kecelakaan maut menimpa Bus Kramat Djati jurusan Jakarta - Bali Nopol B-7533-PW.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ) KM.718.600.
Akibat kecelakaan maut tersebut, tiga orang penumpang meninggal dunia dan belasan penumpang lainnya menderita luka-luka, baik luka parah maupun ringan serta harus menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit yang ada di Sidoarjo dan Gresik. (*)