Tanggapi Tuntutan Para Demonstran, Kapolres Sampang Akan Tindak Tegas Pelaku Kriminal di Sampang
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Kapolres Sampang menanggapi tuntutan dari para demonstran yang menggeruduk Mapolres Sampang.
Ia mengaku akan menindak tegas pelaku kriminal di Sampang.
Kapolres Sampang akan tindak tegas pelaku krimininal yang melawan saat diamankan.
Tindak tegas tersebut berupa menghadiahi tembakan ke kaki pelaku kriminal yang mencoba melawan saat diamankan olehnya.
Hal tersebut ia sampaikan saat menanggapi tuntutan para demontran yang menggelar aksi di depan Gedung Mapolres Sampang.
Kapolres Sampang, AKBP Didit Bambang Wibowo mengatakan, tindakan menembak kaki pelaku kriminal tersebut di lakukan terhadap para pelaku kriminal khusus.
“Pelaku kriminal itu, diantaranya pelaku kriminal pencurian sapi dan narkoba,” ujarnya kepada TribunMadura.com.
Ia menambahkan, tindakan tegas itu sudah ia sampaikan terhadap anak buahnya agar melakukannya ketika menemukan hal tersebut.
“Saya sampaikan terhadap anggota saya untuk melakukan penegakan hukum secara terukur tembak di tempat bagi pencurian sapi,” tuturnya.
“Begitupun terhadap bandar narkoba, bila melawan dan mengancam keselamatan anggota silahkan pedoman SOPnya dilakukian penegakan hukum,” tutupnya.
Sebelumnya, puluhan warga Kabupaten Sampang, Madura, menggeruduk Mapolres Sampang.
Mereka datang untuk menuntut anggota Polres Sampang agar lebih optimal dalam menangani kasus.
Di balik aksi demo puluhan warga Kabupaten Sampang di Mapolres Sampang itu, ada sebuah pemandangan unik.
Warga membawa sebuah poster berisi aspirasi, lengkap dengan hadiah untuk Kapolres Sampang, AKBP Didit Bambang Wibowo.
Hadiah yang diberikan kepada AKBP Didit Bambang Wibowo pun cukup unik.
Massa memberikan hadiah AKBP Didit Bambang Wibowo satu set pakaian dalam wanita.
Tampak satu set pakaian dalam wanita itu berisi sebuah bra berwarna coklat dan celana dalam berwarna merah muda.
Hadiah tak biasa itu diberikan sebagai wujud protes dan kekecewaan warga terhadap Polres Sampang.
Koordinasi aksi, Sidik mengatakan, pakaian dalam wanita yang dibawa itu ibaratkan sebagai Polres Sampang.
Kata dia, pakaian dalam wanita selama itu seperti Polres Sampang yang masih belum jadi pengayom baik.
Polres Sampang juga dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan kasih sayang, sehingga ada kesan tebang pilih terhadap pihak pihak tertentu dalam penanganan kasus.
"Maka dari itu kami memberikan hadiah pakaian dalam," ujarnya kepada TribunMadura.com.
"Ini sebagai bentuk teguran terhadap Polres Sampang," sambung dia.