Aset Nahdlatul Ulama di Gresik Akhirnya Batal Disulap jadi Hotel, Setelah Lewati Jalan Berliku ini

Penulis: Willy Abraham
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PCNU Gresik, KH Chusnan Ali memegang sertifikat aset NU yang batal menjadi hotel, bersama notaris PCNU Gresik, Suyanto, Kamis (19/12/2019).

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Aset Nahdlatul Ulama (NU) Gresik yang berada di sebelah timur exit tol Kebomas, tepatnya di Jalan Wahidin Sudirohusodo akhirnya menemui titik terang. Aset NU yang berupa tanah itu akhirnya batal beralih fungsi menjadi hotel.

Kepastian tersebut setelah Bendahara PCNU Gresik H Syaiful Arif memberikan solusi dengan bersedia menalangi semua biaya yang timbul selama proses kerjasama sepihak yang dilakukan mantan Ketua PCNU Gresik, H Husnul Khuluq MM dengan PT Graha Indo Berkah ( GIB ) untuk mendirikan hotel di aset NU tersebut.

Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik KH Chusnan Ali seusai menerima sertifikat tanah NU No. 630 yang luas sejatinya 4.335 m² yang masih atas nama Husnul Khuluq dan KH Masbuchin.

“Alhamdullilah, saya bersyukur sekali karena penyelesaiannya sangat bagus. Aset NU batal menjadi hotel,” ujarnya di kantor PCNU Gresik, Kamis (19/12/2019).

Diketahui, PCNU Gresik hanya sebagai mediasi. Sebab, perjanjian yang dilakukan secara sepihak oleh Husnul Khuluq dengan PT GIB selaku investor.

Sementara itu, H Syaiful Arif secara pribadi memberikan solusi kepada Husnul Khuluq dengan menalangi seluruh biaya yang timbul dari kerjasama sepihak tersebut.

“Seluruh perjanjian kerjasama dibatalkan. Dan hak masing-masing dikembalikan. PCNU Gresik hanya mendampingi saja karena tak punya urusan,” ungkapnya.

Proses pendatangan pembatalan kerjasama sudah dilakukan dan notaris dari GIB sudah menyerahkan sertifikat pada notaris dari PCNU Gresik yakni Suyanto SH yang juga pengurus Lembaga Pendampingan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Gresik .

Proses penyelesaian aset NU tersebut berjalan alot sehingga perjanjian tersebut akhirnya dibatalkan. Aset tanah itu kembali ke PCNU Gresik.

"Nominal yang timbul dari proses itu, saya belum mengetahui jumlahnya secara pasti. Dan angka itu diverifikasi sampai valid. Kemudian, menjadi urusan antara Pak Syaiful Arif dengan Pak Huluq,” cetusnya.

Setelah sertipikat diterima oleh PCNU Gresik, sambung KH Chusnan Ali, selanjutkan akan diproses balik nama atas nama Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU). Sebab, berdasarkan aturan di organisasi, seluruh aset atas nama PBNU.

“Hanya saja, pengunaannya oleh PCNU,”tegas dia.

Kerjasama yang dilakukan sepihak oleh mantan Ketua PCNU Gresik Husnul Khuluq dengan PT GIB dinilai penuh kejanggalan.

Tanah bersertifikat No 630 dengan luas 4.335 m² atas nama Husnul Khuluq dan KH Masbuchin. Lalu, Husnul Khuluq menyetorkan tanah bersertifikat SHM tersebut ke PT Graha Indo Berkah (GIB). Dan tanah dipecah menjadi 2 persil. Hanya tersisa tanah seluas 2010 m². Itupun rencananya akan disetorkan sebagai modal bentuk tanah ke GIB untuk hotel.

Sebelumnya, PCNU Gresik pernah melakukan rapat tertutup dengan PT GIB, Selasa (8/10/2019).

Rapat yang berlangsung di kantor PCNU Gresik itu, juga dihadiri mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik, Husnul Khuluq.

Beberapa poin penting yang muncul yakni legalitas harus ditata yang baik. Proposal harus dibuat oleh PT GIB untuk membuat legalitas perjanjian. Kemudian dikirim ke PCNU Gresik, didiskusikan oleh PCNU Gresik dan PT GIB akan diundang rapat kembali.

Selain itu, dibuatkan surat pernyataan bahwa tanah tersebut milik PCNU Gresik dipergunakan untuk kepentingan NU yang ditandatangani oleh Husnul Khuluq dan KH Masbuchin diatas materai dan dilegalkan melalui notaris.

Kerjasama Husnul Khuluq dan PCNU Gresik dilakukan secara internal. Secara kelembagaan, PCNU tidak ikut kerjasama dengan PT GIB. Notaris Suryanto akan membantu PCNU Gresik dalam urusan tersebut.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Gresik, Agus Junaidi Hamsyah mengaku sangat bersyukur. Aset milik NU bisa terselamatkan.

"Alhamdulillah karena aset bisa terselamatkan dan berharap kedepan aset-aset yang lainnya juga diselamatkan agar tidak terjadi hal yang sama," tutupnya.

Berita Terkini