Pendiri Indonesia Soccer Academy membahas tentang kunci pembinaan pemain sepak bola sejak usia dini
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama.
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pendiri ndonesia Soccer Academy, Imam Syafii menggelar sarasehan di Semilir Hotel dan Resto, Jalan Syamsul Arifin, Kabupaten Sampang, Rabu (25/12/19) pagi.
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh pengurus Askab PSSI yang ada di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Acara itu juga turut dihadiri pemilik SSB di Madura dan pemain Persebaya Surabaya, Abu Rizal Maulana.
• Bocoran Susunan Tim Pelatih Arema FC Liga 1 Musim Depan, Ada Asisten yang Siap Dilepas Manajemen
• Alasan Manajemen Belum Mau Ungkap Nama Pelatih Arema FC yang Baru Meski sudah Terjadi Kesepakatan
• Ruddy Widodo Pastikan Arema FC sudah Punya Pelatih Baru Pengganti Milomir Seslija Liga 1 Musim Depan
Imam Syafii mengatakan, tujuan dari sarasehan yang mengangkat tema merancang masa depan sepak bola Madura dengan menyamakan persepsi pembinaan usia muda.
"Tujuan dari sarasehan yaitu untuk menyamakan persepsi dalam menyikapi kondisi persepakbolaan Madura dan membangun sepakbola dari usia dini," ucapnya.
Dosen Universitas Surabaya tersebut mengatakan, kunci pembinaan usia dini yaitu bergulirnya kompetisi.
Sebab dengan bergulirnya kompetisi, kata dia, semua unsur dari sepak bola akan berkembang.
• Arema FC Siap Umumkan Susunan Tim Pelatih pada Awal Tahun 2020, Ruddy Widodo Ungkap Bocorannya
• Bukan Hanya Jadi Pelatih di Madura United, Rahmad Darmawan Juga Tempati Posisi Strategis ini
"Roh pembinaan adalah kompetisi," ucap dia.
"Karena jika hal itu tidak berjalan, maka segala unsur sepakbola tidak berkembang seperti pelatih, pemain, dan wasit," jelas dia.
Dengan segudang pengalamannya, Imam memberikan materi kepada para audien, bagaimana caranya membangun sepak bola dari usia dini.
Ia menuturkan, standarisasi dari SSB salah satunya adalah tersedianya pelatih yang berkualitas.
• Pelatih Madura United Rahmad Darmawan Ingin Kembalikan Masa Kejayaan Madura United dan Angkat Trofi
Kata dia, dengan pelatih yang berkualitas, maka akan muncul bibit-bibit pemain yang hebat.
"Tak hanya itu, standarisasi dari SSB berdasarkan statuta PSSI antara lain akte pendirian SSB, pelatih D nasional, kurikulum, kelompok usia pembinaan U-12 dan U-15 serta pendanaan," ungkapnya.
Imam menyampaikan jika dalam pembinaan usia dini tujuan utamanya yakni mencetak para pemain, bukan membangun tim.
"Selain itu jangan membebankan pemain untuk menjadi juara," ucap dia.
"Karena dengan bermain itu sudah menjadikan beban kepada pemain," tandasnya.
• Arema FC Pastikan Gaji Dedik Setiawan Tetap Sesuai Kontrak Meski Pemainnya Alami Cedera Panjang