Berita Artis Korea

NCT Ungkap Rasa Simpatik dan Beri Semangat Korban Banjir Jakarta, Fans Indonesia Heboh di Twitter

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NCT - NCT Ungkap Rasa Simpatik dan Beri Semangat Korban Banjir Jakarta, Fans Indonesia Heboh di Twitter

Boy grup bentukan SM Entertainment itu mengungkapkan rasa prihatinnya atas bencana banjir Jakarta

TRIBUNMADURA.COM - Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya tidak hanya membuat prihatin masyarakat Indonesia.

Luka mendalam atas banjir Jakarta juga dirasakan sejumlah artis Korea Selatan, seperti NCT.

Dilansir TribunMadura.com dari akun Twitter resminya, NCT menunjukkan rasa simpatinya terhadap para korban banjir Jakarta.

Dukung Aktivitas Global SuperM dan NCT 127, SM Entertainment Gandeng Agensi di Amerika Jadi Mitra

NCT Dream Puncaki Tangga Lagu iTunes Dunia dengan Album We Boom, Comeback Pertama Tanpa Mark

NCT Datang ke Konser EXO Planet #5 - EXplOration, Pakaian Serba Putih Taeyong Jadi Sorotan Penggemar

Melalui akun Twitternya, NCTsmtown, Sabtu (4/1/2020), NCT menuliskan perasaan mereka tentang kabar banjir Jakarta.

Boy grup bentukan SM Entertainment itu mengungkapkan, telah mendengar kabar adanya hujan deras tengah melanda Indonesia.

Melihat adanya bencana banjir, NCT menuliskan twit kepada korban banjir agar selalu bersemangat.

"Halo, kami NCT. Kami mendengar musibah yang disebabkan oleh hujan deras tengah melanda Indonesia," tulis NCT dalam akun Twitternya.

"Kami ingin memberi penyemangat, tapi kami tahu tidak ada kata yang dapat mengurangi beban," sambung mereka.

"Kami hanya dapat berdoa agar kalian selamat dan semoga tidak ada lagi duka yang menimpa," tambahnya.

Belum Lakukan Promosi, Red Velvet Raih Kemenangan Pertama untuk Lagu Psycho, Kalahkan Penyanyi IU

Jatuh dari Tangga hingga Patah Tulang, Wendy Red Velvet Masih Belum Bisa Mengunyah di Rumah Sakit

Menariknya, NCT menuliskan pesan dan doa untuk para korban banjir Jakarta dengan dua bahasa, yaitu Korea dan Indonesia.

Hingga berita ini ditulis, NCT telah mendapat 15.6K retweet dan 24.6K jumlah like dari sesama pengguna Twitter.

Bahkan, NCT kini telah menjadi trending topic Twitter. ( TribunMadura.com/ Ayu Mufidah KS )

NCT trending topic Twitter. (Twitter.com)

Terbitkan Buku Kumpulan Puisi, Putri Marino Bikin Heboh sampai Masuk Jajaran Trending Topik Twitter

Mantan Istri Sule Meninggal Dunia, Rizky Febian dan Ayahnya Batal Hadir pada Acara di Surabaya

Ini Kenangan Terakhir Mantan Istri Sule Bareng Anak-Anaknya, Sempat Bawa Adik Baru Rizky Febian

Banjirnya Jakarta pun menjadi perhatian dunia.

Bahlan dalam jurnal Nature Communications edisi 29 Oktober 2019, Jakarta disebut berpotensi tenggelam pada 2050 nanti.

Apa penyebabnya?

Selain Jakarta, ada tujuh negara di Asia yang terancam tenggelam, yakni China, India, Bangladesh, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Jepang.

Para ilmuwan memprediksi, sekitar 300 juta orang Asia akan merasakan banjir tahunan beberapa dekade ke depan.

Proses naiknya permukaan air laut ada dua, yakni karena pencairan es di Antartika dan pemuaian air itu sendiri.

Namun lebih jauh lagi, peneliti iklim dan laut dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) Intan Suci Nurhati mengatakan, potensi tenggelamnya Jakarta juga disebabkan oleh perilaku masyarakat lokal.

Intan berkata, penyedotan air tanah juga membuat permukaan tanah di Jakarta turun.

"Aktivitas masyarakat lokal termasuk pengambilan air tanah," kata Intan dihubungi Kompas.com ( TribunMadura.com network ) pada Kamis (7/11/2019).

"Kalau untuk Jakarta sendiri, ibaratnya (dampaknya) karena perubahan iklim sampai Jakarta Utara, tapi karena ada pengambilan air tanah (dampaknya) sampai Monas.

Misalnya seperti itu, ini perbandingan saja," terang Intan yang juga termasuk anggota panel ilmuwan IPCC PBB.

Ini artinya, risiko yang diakibatkan pola perilaku masyarakat lebih berdampak buruk dibanding perubahan iklim.

Tampilan banjir Jakarta dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020) (Dokumentasi BNPB)

Oleh sebab itu Intan mengatakan, penting untuk mempelajari dampak perubahan iklim yang membuat naiknya muka air laut, tapi kita juga harus memperhatikan bagaimana aktivitas masyarakat lokal.

Pasalnya, hal ini akan berpengaruh pada solusi yang akan diambil ke depan.

"Kalau kita bicara kota seperti Jakarta, jika kita mau menyelamatkan kota ini dari kenaikan permukaan laut dan kita tidak hati-hati melihat mana sih faktor yang lebih dominan, takutnya fokus kita enggak benar," ungkap Intan.

"Misalnya kalau di Jakarta menekan penggunaan air tanah, itu efeknya akan sangat membantu (mengurangi dampak kenaikan air laut yang lebih besar).”

“Nah itu salah satu cara yang bisa kita lakukan secara lokal," imbuh dia.

Menurut Intan, dengan mengetahui penyebab utama suatu masalah dan bisa dilakukan secara lokal, hal ini akan jauh lebih efektif.

Laporan ilmuwan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB juga menunjukkan, perubahan iklim menyebabkan laut semakin panas, semakin asam, dan kekurangan kadar oksigen.

Pengasaman atau penurunan pH air laut bisa disebabkan karena pengasaman laut (ocean acidification) dan pengasaman pesisir (coastal acidification).

Pengasaman laut adalah penurunan tingkat keasaman air laut akibat reaksi antara gas rumah kaca CO2 dan air laut.

Dan di kawasan perairan Indonesia juga terjadi pengasaman pesisir oleh aktivitas lokal manusia.

Pengasaman pesisir termasuk pembuangan limbah yang membuat laju pengasaman air laut lebih tinggi dibanding secara global.

Meski sulit, ada beberapa hal yang menurut Intan bisa dilakukan untuk merespons keadaan ini.

Salah satunya dengan pembuatan tanggul, penganggulangan limbah yang efektif, dan restorasi ekosistem lamun yang dapat memengaruhi pH air laut secara lokal.

"Yang pasti kita harus melakukan aksi-aksi adaptasi, enggak bisa kita cuma diem saja.”

“Di laporan PBB ada banyak cara untuk menanggulangi ini.

Kita bisa bikin tanggul, bisa dimundurin kotanya istilahnya, dan lain-lain," ungkap Intan.

"Intinya adalah, kalau kita melakukan adaptasi, dampak untuk melindungi masyarakat cukup signifikan di kota-kota besar, karena kan populasinya lebih tinggi," sambungnya.

Namun menurutnya, untuk di kota-kota besar memang harus membangun semacam tanggul.

Intan mengingatkan, selain Jakarta, kota-kota besar yang landai seperti Semarang dan pulau-pulau kecil di Indonesia sebenarnya juga terancam tenggelam hingga 2100. 

Artikel ini telah sebagian telah tayang di Intisari Online yang berjudul Banjir Tak Surut-surut, Jakarta Diprediksi Tenggelam pada 2050, Ini Solusi yang Diberikan Ilmuwan PBB Untuk Selamatkan Jakarta

Mirip Presiden Jokowi, Wakil Bupati Sumenep Ternyata Hobi Naik Moge, Begini Kisah Achmad Fauzi

BERITA MADURA POPULER Hari ini, Lanjutan Kasus Pemukulan Pegawai Lapas Pamekasan dan Ayah Tersetrum

Mertua Sekkab & CEO Persela Lamongan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Jadi Korban Perampokan

Berita Terkini