Berita Pamekasan

Keadaan Mencekam di China Dampak Virus Corona, Krisis Persediaan Makanan hingga Menjadi Kota Mati

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Keadaan Mencekam di China Dampak Virus Corona, Krisis Persediaan Makanan hingga Menjadi Kota Mati

Para pelajar asal Indonesia yang berada di China sedang dilanda krisis makanan, persediaan tinggal satu dua hari saja

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Adanya virus corona yang menjadi wabah di Kota Wuhan tidak hanya menjadi duka bagi warga China.

Wabah virus corona itu juga menjadi kesedihan bagi masyarakat di dunia.

Kesedihan itu juga dirasakan para pelajar asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di China.

Anak Mantan Kepala Dispendukcapil Pamekasan di China, Ceritakan Suasana Mencekam Dampak Virus Corona

VIRAL Video Mayat Diduga Korban Virus Corona Dibiarkan di Lorong Rumah Sakit, Cuma Ditutupi Kain

Penampakan Kota Wuhan China setelah Diisolasi karena Diduga Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona

Mantan Kepala Dispendukcapil Pamekasan, Herman Kusnadi mengatakan, dua anaknya kini sedang berada di China.

Menurut Herman Kusnadi, dua anaknya bernama Tri Kusnadi (21) dan Tika Putri Laksmi (20) bersekolah di Hubei University of Science and Technology, China.

Saat ini, kedua anak Herman Kusnadi belum kembali ke Indonesia setelah merebaknya virus corona.

Ia mengungkapkan, kedua anaknya tinggal di sebuah apartemen di Kota Xiamen.

Kota Xiamen hanya berjarak sekitar 85 km dari Kota Wuhan, tempat diduga pusat penyebaran virus corona.

Menurut kedua anak Herman Kusnadi, Kota Xiamen  dan beberapa kota lainnya di provinsi itu, kini sudah lengang.

Anak Mantan Kepala Dispendukcapil Pamekasan di China, Ceritakan Suasana Mencekam Dampak Virus Corona

Antisipasi Adanya Pasien Korban Virus Corona, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Siapkan Ruang Khusus

Bahkan, kota-kota di sana tampak sepi mencekam, seperti kota mati.

Di dalam apartemen, para pelajar hanya berdiam diri.

Mereka tidak berani untuk keluar rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kata Herman Kusnadi, para pelajar hanya mengikuti perkembangan situasi lewat TV.

Kebetulan, kampus tempat mereka belajar berbarengan dengan libur tahun baru Imlek.

Kampus mereka diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan, menunggu situasi kondusif.

Ilham Tri Kusnadi dan Tika Putri Laksmi kini terjebak di dalam apartemen di Kota Xiamen, Hubei, China. (Dok pribadi)

Virus Corona Lagi Mewabah, Masyarakat Bangkalan Diminta Tidak Ketakutan Berlebihan

IDI Pamekasan Bagikan Tips Menghindari Virus Corona, Minta Warga Rutin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Menurut Herman, mahasiswa di dalam apartemen itu terlihat panik dan ketakutan.

Setiap saat, para pelajar menghubungi keluarganya dan menggambarkan perkembangan tempat tinggal mereka.

“Kedua anak saya menceritakan kota-kota di sana sudah diisolasi oleh pemerintah setempat," kata Herman Kusnadi kepada TribunMadura.com, Selasa (28/1/2020).

"Jadi tidak ada yang bisa ke luar dan tidak ada yang bisa masuk," kata dia.

"Ya ibarat kota itu dikunci dari segala sisi,” sambung dia.

Ia mengatakan, yang paling menyedihkan saat ini adalah makanan dan minuman.

RSUD Dr Soetomo Surabaya Disebut sedang Merawat Pasien Korban Virus Corona, Dirut Beri Reaksi Begini

Lima Proses Penyebaran Virus Corona dari Hewan ke Manusia, Bisa Menyebabkan Penyakit Pneumonia

Menurut kedua anaknya, persediaan makanan mereka telah menipis.

Bahkan, dan persediaann makanan para pelajar di sana tinggal satu dua hari saja.

Sebenarnya, di depan apartemen itu, ada pertokoan dan pusat perbelanjaan.

Namun, pertokoan dan pusat perbelanjaan semuanya sudah tutup dan tidak melayani pembeli.

Yang terlihat, hanya lalu lalang satu dua kendaraan bermotor yang pengemudi menggunakan masker.

 Herman Kusnadi menuturkan, tiga hari lalu, KBRI dan pihak Komjen sudah mendata berapa jumlah mahasiswa Indonesia yang berada di dalam apartemen.

Muncul Makanan Ekstrem China, Daging Babi Busuk Digantung 30 Tahun, Dipercaya Jadi Lambang Kekayaan

Fairuz A Rafiq Ditegur Hakim saat Sidang Kasus Ikan Asin, Sempat Pingsan hingga Sonny Septian Emosi

Mereka dijanjikan akan disuplai makanan dan minuman untuk kebutuhannya.

Tetapi, hingga Senin (27/1/2020) malam, belum ada tanda-tanda mereka mendapatkan bantuan makanan.

“Kondisi ini yang sangat kami khawatirkan. Dan nyatanya ini benar-benar terjadi," ungkap dia.

"Anak-anak kami dan mahasiswa lainnya di sana kelimpungan, tidak tahu harus melakukan apa," lanjutnya.

"Untuk ke luar apartemen mencari makanan dan minuman tidak berani, takut tertular virus corona,” kata Herman.

Pihak KBRI saat itu berjanji, para pelajar akan dievakuasi untuk dipulangkan ke Indonesia.

Cara Mengaktifkan Mode Gelap WhatsApp, Pastikan Pembaruan WA sudah Sesuai dengan Versi ini

Kendalanya, tidak ada penerbangan, baik dari Wuhan ke Indonesia, dan sebaliknya.

Apalagi ,bandar udaranya terdapat di kota Wuhan.

Sehingga tidak mungkin untuk saat ini, terdapat penerbangan di sana.

Sebagai orang tua, Herman Kusnadi hanya berdoa dan selalu menghubungi anak-anaknya lewat video call.

Ia juga memberi semangat dan berusaha menenangkan jiwanya agar bersabar.

Herman Kusnadi meminta anaknya untuk menunggu kedatangan pihak KBRI yang tengah mengusahakan untuk mengevakuasi.

Hal Mengejutkan Ditemukan Petugas Satpol PP saat Mendata Tempat Kos, Langsung Dibawa ke Kantor

“Jika anak-anak kami di sana kehabisan makanan dan minuman. Bagaimana nasib mereka di sana," kata dia.

"Tentu kebutuhan mendesak saat ini makanan dan minuman, serta vitamin untuk ketahanan tubuh," ujarnya.

"Kalau anak-anak kehabisan makanan, tentu tubuh mereka lemas dan rentan terserang penyakit,” jelas Herman Kusnadi.

Ia mengungkapkan, sambil menunggu upaya KBRI di China, ia juga menghubungi Pemprov Jawa Timur.

Herman berharap agar permintaan itu diteruskan ke pemerintah pusat untuk mengatasi kondisi mahasiswa Indonesia yang masih terjebak di dalam apartemen itu.(sin)

Dikira Lagi Tidur Siang, PKL di Kediri Ditemukan Tak Bernyawa, Sejumlah Keganjilan Ditemukan

Berita Terkini