"Kami berkomunikasi setiap hari, mungkin yang perlu itu vitamin dan bahan makanan," sambung dia.
Menurut dia, jika adapun toko yang buka, bahan makanan di toko tersebut akan segera habis tidak sampai tengah hari.
"Jadi selain mahal, rebutan juga," lanjutnya.
• RSUD Dr Soetomo Surabaya Disebut sedang Merawat Pasien Korban Virus Corona, Dirut Beri Reaksi Begini
• IDI Pamekasan Bagikan Tips Menghindari Virus Corona, Minta Warga Rutin Cuci Tangan dan Pakai Masker
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof Nurhasan mengaku, terus memantau kondisi 10 mahasiswa Unesa yang masih berada di Wuhan, China.
Humas Universitas Negeri Surabaya, Vinda Maya mengungkapkan, Prof Nurhasan setidaknya berkomunikasi dengan para mahasiswa tiga sampai empat kali sehari.
"Akses komunikasi kita tidak terkendala," kata Vinda Maya di Gedung Negara Grahadi.
"Bahkan pak rektor video call tiga sampai empat kali dalam sehari untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja," sambung dia.
Untuk memastikan kondisi para mahasiswa agar tetap sehat, pihak Unesa juga terus mengupdate logistik serta sisa uang saku mahasiswa.
"Jangan sampai kekurangan, karena harga logistik di Wuhan ini harganya naik 4 kali lipat," kata dia.
"Untuk itu kita sudah mentransfer sejumlah uang untuk para mahasiswa di Wuhan," pungkasnya.
• Penampakan Kota Wuhan China setelah Diisolasi karena Diduga Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona
• Lima Proses Penyebaran Virus Corona dari Hewan ke Manusia, Bisa Menyebabkan Penyakit Pneumonia