Pengalaman tak terlupakan seorang komisaris jenderal polisi yang mendapat pelayanan buruk di Polsek hanya karena dirinya menggunakan sandal jepit
TRIBUNMADURA.COM - Seorang komisaris jenderal polisi mengungkapkan pengalaman buruknya saat mendatangi tempat pelayanan.
Menariknya, komisaris jenderal polisi mendapatkan pelayanan buruk saat mendatangi Kantor Polsek.
Pelayanan buruk itu didapat sang komisaris jenderal polisi saat ingin melapor.
• Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Ditandai Tanggal 29 Februari 2020, Begini Perhitungannya
• Ungkapan Hati Bunga Citra Lestari untuk Ashraf Sinclair di Penampilan Perdana, Singgung Kebahagiaan
• Rekrutmen CPNS 2020 Bakal Segera Dibuka Tahun ini, Menpan RB Ungkap 3 Formasi yang Paling Dibutuhkan
Kejadian itu tertulis dalam peluncuran buku 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' karya Suhardi Alius, 11 Maret 2013 lalu.
Suhardi yang saat itu masih menjabat Kepala Divisi Humas Polri pernah bercerita saat dirinya menjabat Wakapolda Metro Jaya.
Seperti dilansir WartaKota, diceritakan suatu ketika Pak Hardi (nama samaran) yang juga seorang mantan Wakapolda sengaja berpura-pura sebagai warga biasa yang menjadi korban kejahatan.
Agar lebih meyakinkan, Pak Hardi saat itu hanya memakai sandal jepit, celana jeans dan kaus biasa.
Hal itu sengaja ia lakukan agar bisa mengetahui bagaimana para petugas di Polsek memberi pelayanan.
Lantas, ia pun melapor ke salah satu polsek setempat.
Tapi, apa yang ia alami sungguh di luar dugaan.
Pak Hardi malah dipingpong oleh petugas di sana.
Mendapat perlakuan itu, Pak Hardi tetap tidak membuka identitasnya.
• Link Live Streaming Persebaya Vs Persik Kediri, Laga Pembuka Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo
• Bunga Citra Lestari Bongkar Satu Kalimat Sakti Sahabat, Ungkap Doa Tulus saat Bahas Status Barunya
Selanjutnya, ia mengikuti perintah dan melapor ke Pospol dan ia pun mendapat perlakuan yang berbeda.
Di Pospol, Pak Hardi bertemu polisi senior yang melayaninya dengan baik.
"Apa yang saya dapatkan di Pospol? Seorang Bintara sudah tua, tapi pelayanannya baik," ucap Pak Hardi.
Keesokan paginya, Pak Hardi langsung menghubungi pimpinan Polres setempat untuk memanggil Bintara itu.
Selanjutnya, Pak Hardi memberikan hadiah kepada polisi tua yang tulus membantu masyarakat yang sedang kesusahan.
Sementara kepada para polisi yang setengah hati membantu warga, Pak Hardi langsung mengambil tindakan tegas.
Dari beberapa polsek, tercatat sejumlah polisi dicopot dari jabatannya karena dinilai tak tanggap dalam bertugas.
"Yang tidak siap dalam pelayanan dan tidak tanggap kita ganti," katanya.
• Hyun Bin dan Son Ye Jin Mengalami Hal Tak Terlupakan saat Syuting Drama Korea Crash Landing on You
• Pemeran Drama Korea Crash Landing on You Bongkar Hubungan Hyun Bin dan Son Ye Jin yang Sebenarnya
• Tak Terungkap dalam Drama Korea Crash Landing on You, Hyun Bin Sempat Alami Kelelahan hingga Sakit
• Cara Hyun Bin Perlakukan Son Ye Jin di Balik Layar Drama Korea Crash Landing on You Terbongkar
Lagi-lagi, tanpa mengenakan seragam polisi, Suhardi berjalan tengah malam dengan mengenakan celana jeans dan sandal jepit memasuki Polsek Menteng.
Kala itu, ia berpura-pura melaporkan adiknya yang menjadi korban hipnotis.
Tetapi rupanya, seorang brigadir polisi yang menerimanya tidak menerimanya dengan baik.
Ia diminta polisi yang berjaga di Polsek Menteng saat itu untuk melapor ke Pos Polisi.
Bahkan saat ia meminta diantar ke Pos Polisi, sang brigadir yang menerimanya menolak permintaannya.
Kemudian suatu waktu, ia kembali melakukan penyamaran kembali sebagai masyarakat biasa yang meminta bantuan polisi.
Ia mendatangi Polsek Gambir dan melaporkan adiknya menjadi korban hipnotis di depan Hotel Millenium.
• Pengendara Motor Kawasaki Ninja di Blitar Kehilangan Nyawa, Tabrak Truk setelah Hindari Lubang Jalan
• Pelamar CPNS 2019 yang Tak Lolos Seleksi Tak Perlu Berkecil Hati, Rekrutmen CPNS 2020 Bakal Dibuka
Tentu saja, laporan tersebut hanya untuk menguji saja, bukan laporan kejadian yang sesungguhnya.
Ia diterima seorang petugas polisi, berbeda dengan perlakuan yang diterimanya di Polsek Menteng.
Petugas yang menerimanya cukup baik, meskipun tempat yang dilaporkan Suhardi saat itu berada di luar wilayah Polsek Gambir.
Puas dengan pelayanan yang diberikan anggota Polsek Gambir, Suhardi pun pulang dan menelepon Kapolres Jakarta Pusat yang saat itu dipimpin Kombes Pol Hamidin.
Suhardi tanpa ragu meminta Kapolres untuk mempertemukannya dengan dua anggota Polsek Gambir yang menerimanya malam itu.
Kemudian, sebagai Wakapolda Metro Jaya saat itu memberikan penghargaan kepada kedua anggotanya dan dijadikan ikon pelayanan di Polres Jakarta Pusat.
"Wakapolda turun dan keluyuran ke bawah bukan untuk mencari kesalahan, tapi sidak dilakukan untuk melihat kualitas pelayanan anak buahnya," ujar Suhardi saat itu.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul Kisah Seorang Jenderal Polisi Dapat Pelayanan Buruk di Sebuah Polsek karena Memakai Sandal Jepit