TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada pedagang pecel lele dan penyetan sari laut untuk tidak mudik ke Kabupaten Lamongan terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Khofifah Indar Parawansa usai bertemu dengan Bupati Lamongan, Fadeli dan Ketua Koordinator Penjual Sate Madura di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (28/3/2020).
"Kami mengimbau untuk tidak mudik lebaran di tahun ini," kata Khofifah Indar Parawansa.
• Matos Sepi Pengunjung Sejak Virus Corona, Malang Town Square Ditutup hingga Pertengahan April 2020
• Virus Corona Belum Mereda, Ribuan Warga Madura yang Mudik dari Jakarta Tiba di Terminal Bangkalan
• Jumlah Wilayah Zona Merah Virus Corona di Jawa Timur Bertambah, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
"Dan sudah kami koordinasikan dengan Bupati Lamongan serta ketua koordinator penjual sate Madura," sambung dia.
Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, imbauan itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19.
Apalagi, para pedagang tersebut merantau ke berbagai daerah di tanah air, termasuk DKI Jakarta yang sudah masuk zona merah virus corona.
Senada dengan Khofifah Indar Parawansa, Bupati Lamongan, Fadeli juga mengimbau agar para pedagang pecel lele dan sambel penyet sari laut untuk tidak mudik terlebih dahulu.
Ia mengimbau, para pedagang pecel lele sambel penyet sari laut tidak mudik baik menjelang bulan Ramadan ataupun juga saat Hari Raya Idul Fitri nanti.
• Pengakuan Pasien Sembuh Virus Corona di Jawa Timur, Terpapar Covid-19 Karena Hal Sederhana Ini
• Warga Jawa Timur Diimbau Tunda Kegiatan Hajatan dan Keramaian Lainnya untuk Sementara Waktu
"Tunggu dulu sampai keadaan lebih membaik dan fokus untuk meningkatkan usaha di sana," ucap Fadeli.
Fadeli mengaku, prihatin dengan adanya virus corona ini hingga membuat perekonomian juga ikut melemah.
"Kota-kota besar sudah menutup wilayahnya sehingga beberapa pedagang saat ini sudah ada yang pulang ke Lamongan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Fadeli mengimbau kepada pedagang dari Lamongan yang masih ada di luar kota untuk mengalihkan metode penjualannya ke metode online, karena saat ini masyarakat sudah banyak yang takut untuk keluar rumah.
"Fokus ke online ini harus yang diperbanyak kalau dulunya kebanyakan penjualan dari online hanya 20 persen, ini perlu ditingkatkan," pungkasnya.
• Resepsi Pernikahan Digelar di Tengah Virus Corona, Acara Hajatan Warga Kediri Dihentikan Satpol PP