Antisipasi Virus Corona di Jawa Timur
Warga Jawa Timur Diimbau Tunda Kegiatan Hajatan dan Keramaian Lainnya untuk Sementara Waktu
Warga Jawa Timur diimbau untuk menunda kegiatan keramaian demi menurunkan risiko penyebaran virus corona.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Warga Jawa Timur diimbau untuk menunda kegiatan keramaian demi menurunkan risiko penyebaran virus corona
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Warga Jawa Timur diimbau untuk menunda kegiatan keramaian dalam bentuk apapun dalam waktu dekat.
Imbauan ini disampaikan langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa demi menurunkan risiko penyebaran virus corona.
Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang agar tidak mengadakan kegiatan kemaraian sementara waktu.
• Polda Jatim Terjunkan Personel Bantu Tracking Pasien Terjangkit Virus Corona di Jawa Timur
• Ada 15 Kasus Positif Virus Corona di Jawa Timur Per 20 Maret 2020, Surabaya dan Malang Zona Merah
• Malang Masuk Zona Merah Virus Corona, Warga Tetap Laksanakan Salat Jumat Berjemaah di Masjid Agung
“Kembali saya sampaikan, Pemprov Jatim mengimbau berbagai hal yang menghadirkan keramaian seyogyanya dihindari,” kata Khofifah Indar Parawansa, Jumat (20/3/2020) malam.
Dikatakan KKhofifah Indar Parawansa bahwa imbauan tersebut tidak berlaku hanya untuk ibadah.
Khofifah Indar Parawansa menyebut, imbauan itu juga berlaku untuk keramaian, termasuk hajatan dan sejenisnya.
Hal ini merujuk status darurat bencana akibat virus corona yang sudah ditetapkan oleh Pemprov Jawa Timur.
Per Jumat (20/3/2020), terdapat 15 kasus positif virus corona, 72 kasus PDP dan 635 kasus ODP.
Sebarannya kini sudah menyebar hampir merata di seluruh kabupaten kota di Jawa Timur.
• Jawa Timur Punya 62 Rumah Sakit Rujukan Penanganan Pasien Virus Corona yang Bisa Dimanfaatkan Warga
• Warga Jawa Timur Diperbolehkan Salat Jumat Berjemaah di Masjid di Tengah Virus Corona dengan Syarat
“Bahkan termasuk arahan Presiden, arahan tokoh agama, di kondisi pandemi covid-19 ini, diimbau untuk melakukan ibadah di rumah,” kata dia.
Hari ini pun, di Jawa Timur terdapat pertemuan dengan para tokoh ulama agama kristen dan katolik guna membahas kegiatan peribadatan yang dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu.
Senada dengan keputusan yang dihasilkan dengan para pemuka agama Islam, bahwa kegiatan ibadah di gereja untuk sementara waktu juga ditiadakan dan diganti dengan ibadah di rumah masing-masing.
“Sebagaimana ada pertemuan dangan MUI, dan pimpinan umat beragama kita juga sampaikan update zona merah dan zona kuning sebagaimana dijelaskan kami menyampaikan peta terbaru,” kata Khofifah.
“Bahwa harus ada suatu upaya untuk bisa menghindari pertemuan dengan massa besar," ucap dia.
"Dan kalau pun harus dilakukan kegiatan tersebut harus secara masif dilakukan proses sanitasi yang mencukupi,” tegas Khofifah.
• Pasien RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Meninggal, Sempat Sesak Napas dan Sakit Sepulang dari Malang
• Stasiun Malang Terapkan Social Distancing, Kursi Penumpang Diberi Tanda Silang sebagai Jarak Aman