TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim mengimbau kepada seluruh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan seluruh rumah sakit rujukan di Jawa Timur agar rapid test segera dilaksanakan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, dari 16.600 rapid test yang sudah dibagi sampai Minggu (5/4/2020) yang sudah digunakan baru 6.263 rapid test.
• Sempat Ngeyel, Pedagang Pasar Kapasan Akhirnya Turuti Anjuran Karantina untuk Mencegah Virus Corona
• Positif Covid-19 di Situbondo Bertambah 2 Orang, Satu di Antaranya Klaster Asrama Haji Surabaya
• Cara Cek Potensi Persebaran Virus Corona di Wilayahmu Via WhatsApp (WA) dengan Radar Covid-19
"Tolong dipercepat proses penggunaannya sesuai kualifikasi yang sudah dilakukan oleh tim kuratif terutama untuk mereka yang beresiko tinggi, harus segera dilakukan rapid test," ucap Khofifah Indar Parawansa, Minggu (5/4/2020).
Dari 6.263 rapid test yang telah digunakan ada yang teridentifikasi positif Covid-19 sebanyak 145 orang.
Namun setelah diperdalam menggunakan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dan swab, yang positif Covid-19 ada 4 orang.
• Tiga Warga Ponorogo Dinyatakan Positif Covid-19 Setelah Menghadiri Acara di Surabaya
• Film The xXx: State of the Union Tayang di Trans TV Senin 6 April 2020, Simak Sinopsisnya di Sini
• Data Provinsi Jawa Timur Sebut Pasien Positif Corona di Kabupaten Malang Bertambah 3 Orang
Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, biaya untuk tes tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
Jika dalam tes PCR tersebut dinyatakan positif maka biayanya akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
Namun jika dalam tes PCR negatif, maka biaya akan ditanggung oleh Pemprov Jatim.
"Jika setelah positif secara PCR, kami juga meminta agar langsung dilakukan tracing secara mendetail," pungkasnya.