Virus Corona di Surabaya

Kronologi 34 Pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya Positif Virus Corona, Rapid Tes Hingga Tes Swab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari 323 orang, 100 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungut Surabaya dinyatakan reaktif terhadap virus corona saat rapid test.

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kronologi Pemkot Surabaya saat melakukan upaya memutus rantai penularan virus corona.

Diketahui, pada pabrik rokok Sampoerna Surabaya terdapat 34 pegawai yang positif mengidap virus corona.

Pemkot Surabaya membeberkan upaya mereka dalam mendeteksi hal itu.

Mulai dari melakukan rapid test hingga tes swab dan menemukan ada 34 pegawai yang positif virus corona.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengungkapkan telah melakukan berbagai upaya dalam kasus covid-19 di Pabrik Sampoerna Kali Rungkut Surabaya. 

Bahkan, sebelum kasus itu mencuat, pertemuan telah dilakukan dengan pihak manajemen perusahaan sejak 16 April lalu. 

Daftar Promo Indomaret dan Alfamart Khusus Weekend, Mulai Kebutuhan Ramadan Hingga Lebaran

Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Empat Pasien Dipulangkan, Pihak RS Minta Warga Tidak Resah

Dari 323 orang, 100 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungut Surabaya dinyatakan reaktif terhadap virus corona saat rapid test. (wartakota.tribunnews.com)

Menurut Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, pihaknya langsung meminta perusahaan tersebut untuk melakukan rapid test dan mengisolasi mandiri karyawannya sekitar 506 orang guna memutus rantai persebaran. 

"Kami pun minta Sampoerna yang melakukan isolasi karyawannya di suatu hotel sehingga tidak tertular dengan yang lain,” kata Feny, Sabtu (2/5/2020). 

Dari 506 karyawan yang dilakukan rapid test, sebanyak 123 orang positif versi rapid test.

Kemudian pihak manajemen melakukan swab test pada Jumat (1/5/2020) kemarin. 

Tes itu dilakukan, dengan dibagi dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 48 karyawan, dan didapati hasil sebanyak 30 orang positif. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu mengungkapkan, sampai sejauh ini, pihaknya masih terus memantau perkembangan terbaru. Termasuk pasien yang melakukan isolasi mandiri terus dilakukan pemantauan. 

"Tidak benar kalau kami terlambat dalam penanganan Covid-19," ungkapnya. 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan saat ini pihaknya telah menempatkan anggota di salah satu hotel yang menjadi tempat isolasi karyawan. 

Hal itu dilakukan untuk memastikan betul apakah telah dilakukan isolasi mandiri di hotel. 

Halaman
123

Berita Terkini