Virus Corona di Gresik

Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Gresik Bertambah 6 Orang, Terbanyak dari Kecamatan Menganti

Penulis: Willy Abraham
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua LSM FPSR, Aris Gunawan saat membagikan masker di Pasar Karangandong, karena banyak pedagang maupun warga tidak menggunakan masker, Rabu (6/5/2020).

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur sudah diterapkan, masih ada penambahan pasien baru positif virus corona ( Covid-19 ).

Kasus positif virus corona ( Covid-19 ) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur bertambah enam orang.

Adanya data tambahan ini, menambah daftar baru kasus positif virus corona di Kabupaten Gresik yang semula 30 orang kini menjadi 36 orang.

Risma Beri Semangat Pasien Covid-19 di Surabaya, Telepon Langsung Tanya Kondisi, Gunakan Waktu Luang

Hasil Evaluasi Tim Gugus Covid-19 Sidoarjo selama PSBB: Pelanggaran Jam Malam Masih Tinggi

Ratusan Jemaah di Perumahan Bluru Permai Sidoarjo Rapid Test Setelah Salat Tarawih, 6 Warga Reaktif

“Ada tambahan 6 kasus baru positif Covid-19 Gresik, kini menjadi 36 orang. Rinciannya, 23 dirawat, 8 sudah sembuh, dan 5 orang lainnya telah meninggal dunia,” terang juru bicara Satgas Covid-19 Gresik, drg Saifudin Ghozali.

Penambahan enam pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari Desa Betoyoguci, Kecamatan Manyar (1), Desa Suci, Kecamatan Manyar (1),

Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo (2), Desa Kroman, Kecamatan Gresik (1), dan seorang pasien positif satu lagi dari Desa Karangcangkring Kecamatan Dukun.

Berdasarkan sebaran kasus konfirmasi positif Covid-19 tersebut, yang paling banyak dari Kecamatan Menganti (8), disusul Kecamatan Kebomas (6), Kecamatan Manyar (6), Kecamatan Driyorejo (5) Kecamatan Benjeng (4), Kecamatan Sidayu (2), Kecamatan Duduk Sampeyan (2), Kecamatan Kedamean (1), Kecamatan Dukun (1), dan Kecamatan Gresik (1).

Total Sebaran kasus Covid-19 Gresik yang sebelumnya di 8 kecamatan, kini menjadi 10 dari 18 kecamatan se-Kabupaten Gresik.

Di Kecamatan Driyorejo yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo terpantau minim pengawasan.

Seperti aktivitas jual beli di pasar Karangandong.

Banyak warga yang belum menggunakan masker. Padahal Kecamatan Driyorejo sudah zona merah dengan jumlah pasien positif sebanyak 5 pasien, dengan rincian satu diantaranya berasal Desa Karangandong.

Ketua LSM FPSR, Aris Gunawan mengaku kinerja Satgas jangan hanya mendata pasien positif saja tapi harus tegas menekan angka penyebaran covid-19 apalagi sekarang masa PSBB.

Jokowi Targetkan Mei, Kurva Pasien Covid-19 Menurun, Gugus Tugas Jatim: Masyarakat Harus Disiplin

Hasil Swab Test Karyawan Pabrik Rokok Rungkut Surabaya Keluar, Gugus Tugas Jatim: Ada yang Positif

Ada Pedagang yang Positif Covid-19, Pasar Larangan Sidoarjo Tetap Beroperasi, 163 Orang Ditracing

“Satgas Covid-19 di tingkat Kabupaten sampai Desa kalau melempem angka penyebaran covid-19 sulit dikendalikan,” terangnya, Kamis (7/5/2020)

Menurut Aris, pengawasan aktivitas masyarakat selama pemberlakuan PSBB di tingkat desa sekalipun sangat minim. Sangat mudah dijumpai warga bebas beraktivitas tanpa menggunakan masker. Tentu saja melanggar Perbup Nomor 12 tahun 2020.

Jika ini dibiarkan PSBB di Kabupaten Gresik yang akan berakhir pada Senin (11/5/2020) mendatang tidak memberikan efek apapun.

“Kami prihatin dengan tindakan pemerintah di tingkat Kecamatan bahkan Desa yang minim sekali pengawasan,” pungkasnya.

Berita Terkini