Laporan Wartawan TribunMadura.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan Salat Gerhana Matahari atau Salat Sunnah Kusyuf saat berada di wilayah yang dilintasi gerhana matahari.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri mengatakan Salat Gerhana Matahari dilaksanakan secara berjamaah baik di masjid maupun tanah lapang.
Namun karena masih dalam masa Pandemi Covid-19, umat muslim tidak harus melaksanakan Salat Gerhana Matahari di masjid melainkan melaksanakan salat gerhana matahari di rumah.
• BREAKING NEWS - Gerhana Matahari Sebagian akan Teramati di Jawa Timur, Cek Waktunya
• BREAKING NEWS: Tambah 5 Pasien Positif, PT Tanjung Odi Sumenep Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19
• Cara Aman Melihat Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020, Lengkap Tuntunan Shalat Gerhana
"Bisa saja dilaksanakan di rumah, tapi kan saar ini situasinya sudah lumayan. Masjid sudah diperkenankan memulai kembali aktivitasnya meskipun harus tetap diperhatikan penerapan protokol kesehatan karena wabahnya belum hilang," kata Muhibbin Zuhri, Minggu (21/6/2020).
Muhibbin menjelaskan jika Salat Gerhana Matahari dilaksanakan di rumah, khutbah harus tetap dilaksanakan jika jumlah jamaah lebih dari 4 (empat) orang.
"Tapi kalau sendiri ataupun berdua tidak perlu khutbah lah, cukup salat sunnah dua rakaat," lanjutnya.
Khusus yang melaksanakan salat gerhana matahari di masjid, Muhibbin Zuhri mengingatkan agar jemaah tetap menjaga protokol kesehatan.
"Tetap harus berjarak jamaahnya, harus menggunakan masker, di masjid tidak usah dipasang karpet, khutbahnya juga harus dipersingkat yang penting substansi dari ibadahnya tercapai," pungkasnya.
• Gubernur Khofifah Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Presiden Jokowi : Selalu Sehat dan Panjang Umur
• Daftar Tempat Wisata yang Sudah Dibuka di Blitar Minggu 21 Juni 2020, Salah Satunya Makam Bung Karno