Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Tetap Terima Pasien Covid-19 Meski Ruang Isolasi Hampir Penuh

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang kini mulai dipenuhi pasien virus corona Covid-19.

Bahkan, kapasitas tempat perawatan pasien virus corona di Rumah Sakit Saiful Anwar hampir penuh.

Humas Rumah Sakit Saiful Anwar, Donny Iryan menyampaikan, RSSA Malang saat ini telah memiliki 35 bed bagi pasien virus corona.

• Rumah Sakit Rujukan Virus Corona di Kota Malang Overload, Tempat Karantina Milik Pemprov Disiapkan

• Ibu Hamil Rentan Tertular Virus Corona Covid-19, Diminta Jalani Rapid Test Mendekati Hari Kelahiran

• Positif Virus Corona Covid-19, Perempuan ini Naik Bus Umum Pulang ke Ponorogo dari Surabaya

Kata dia, 5 bed tersebut merupakan bed khusus bagi pasien yang memerlukan perawatan secara intensif.

Sedangkan 30 bed lainnya digunakan sebagai tempat pasien yang melakukan isolasi secara mandiri.

"Dari 30 bed itu, 28 sudah terisi," kata dia kepada SURYAMALANG.COM ( grup TribunMadura.com ) melalui sambungan telepon, Kamis (2/7/2020).

"Artinya di umah Sakit Saiful Anwar penuh, tapi kami tetap menerima pasien Covid-19," sambung dia.

Dia menyampaikan, pasien Covid-19 yang dirawat di RSSA Malang kebanyakan merupakan pasien rujukan dari rumah sakit lainnya.

Sebelum pasien tersebut dirujuk ke RSSA, rumah sakit tersebut nantinya akan melakukan koordinasi dengan RSSA Malang.

• Ibu Tiga Anak di Tulungagung Mencuri Uang di Toko Langganan, Ngaku Nyuri Karena Butuh Modal Usaha

• Beli Emas 5 Gram Seharga Rp 3.4 Juta Pakai Uang Palsu, Warga Malang Ditangkap Polres Pamekasan

"Kami tidak akan menolak pasien. Semua pasti akan kami layani. Kami juga harus melihat seberapa parahnya pasien. Kalau memang parah ya kami bawa ke ruang ICU," ucapnya.

Meski demikian, status penuh di RSSA kata Donny bisa saja berubah setiap waktu.

Dikarenakan, setiap hari di RSSA Malang ada pasien yang sembuh dan bisa pulang.

Asalkan, pemulangannya tersebut setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

"Sebenarnya status penuh saat ini masih belum tentu. Kalau sudah ada perbaikan klinis, pasien akan dipulangkan," katanya.

"Dan kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, biar pasien yang pulang tersebut ada pendampingannya," ucapnya.