TRIBUNMADURA.COM - Sebentar lagi umat Islam menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 2020.
Namun, yang masih menjadi perdebatan adalah mengenai hari Tasyrik.
Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha.
Atau hari Tasyrik tepat pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Dalam Idul Adha, salah satu yang menjadi perdebatan adalah hari Tasyrik.
Hari di mana banyak pandangan soal boleh atau tidaknya melangsungkan puasa di hari tersebut.
• Update, Harga Oppo di Awal Juli 2020, Rekomendasi Apik Mulai Oppo A31, Oppo Reno Hingga Oppo A92
• Hukuman Denda Diberikan Pada Emak-Emak yang Viral Bermain TikTok di Suramadu, ini Pesannya
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 4 Juli 2020, Capricorn Bahagia Hingga Perubahan Pisces Bikin Stres
Ulama muda Solo, yang juga dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta Joko Robi Prasetyo menegaskan jika hari Tasyrik jatuh seusai hari raya Idul Adha.
"Puasa Tasyrik berarti di tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijah atau setelah penyembelihan kurban," katanya saat ditemui Sabtu (4/7/2020).
Banyak perdebatan di kalangan umat muslim berkait dengan hari Tasyrik, utamanya untuk menjalankan ibadah puasa.
Sebagian kalangan menilai jika berpuasa di hari tersebut tak diperbolehkan atau hukumnya diharamkan.
Namun, sebagiannya lagi jika puasa di hari tersebut tak diharamkan.
Robi sendiri menganggap jika berpuasa di hari tersebut menjadi haram hukumnya, ia mengacu pada beberapa pendapat ulama dan kitab fiqih.
"Umat islam dilarang berpuasa di hari tersebut, baik puasa sunah maupun puasa yang lain," jelasnya.
"Hal tersebut mengacu pada salah satu hadist Nabi Muhammad yang mengatakan jika hari Tasyrik adalah hari makan dan minum," tegasnya.
Dengan landasan tersebut, tak ada alasan bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa di tanggal 11, 12, maupun 13 Djulhizah.