TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Sejumlah penyu ditemukan mati di Pantai Bajulmati, Kabupaten Malang.
Bangkai penyu-penyu itu ditemukan terdampar di Pantai Bajulmati dengan kondisi yang tak wajar.
Sutari, Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) mengatakan, setiap tahun pihaknya menemukan bangkai penyu dengan penuh plastik di mulutnya.
• Insiden Mencekam Kamar Kos di Jember, AHF Tergeletak di Atas Kasur dengan Luka Sayat dan Tusukan
• Pendataan Sensus Penduduk di Pamekasan Dimulai 1 September 2020, Petugas Disebar hingga ke Pelosok
• Kabupaten Tuban Zona Merah Virus Corona, Pemkab Berlakukan Jam Malam Mulai 1 September 2020
"Beberapa bangkai penyu terdampar di pantai yang kami temukan kelihatan di mulutnya (penyu) ada plastik," ujar Sutari, Senin (31/8/2020).
Sutari mengungkapkan, penemuan bangkai penyu terdampar di pinggir Pantai Bajulmati marak sejak tahun 2018.
"Tahun 2018 ada 1 bangkai jenis penyu sisik. Lalu tahun 2019 ada dua bangkai, jenis penyu hijau dan penyu sisik," kata dia.
"Untuk tahun 2020 masih nihil," beber Sutari.
Ketika mendapati keanehan di bangkai penyu, Sutari penasaran. Lalu dibedahlah tubuh bangkai penyu tersebut.
"Tiap ada plastik di mulutnya kami bedah ternyata ada plastik berwarna putih," ungkap Sutari.
Sutari menduga plastik tersebut berasal dari pembuangan sampah yang tidak bertanggung jawab.
"Plastiknya ya putih seperti kresek. Kan kalau kena air laut warnanya luntur jadi putih. Ironisnya tak sengaja dimakan penyu," kata Sutari.
Setelah plastik dikeluarkan dari tubuh bangkai penyu, barulah Sutari mengubur bangkat satwa dilindungi itu.
"Kami sediakan pemakaman khusus bagi penyu di Pantai Bajulmati," beber Sutari.
Sutari menganalisa, sampah plastik di laut juga berasal dari aliran sungai.
"Plastik itu gak melulu dari masyarakat pesisir. Sampah ada yang mengalir dari hulu sungai menuju laut kan," ucapnya.
Sutari mengajak masyarakat bijak dalam pembuangan sampah.
Menurutnya, pola pikir masyarakat terhadap sampah harus dirubah.
"Maka dari itu kami terus sosialisasi wisatawan dilarang membuang sampah sembarangan di pantai," jelas Sutari. (ew)