"Senang juga bertemu teman-teman yang senasib seperjuangan," ucapnya.
Ia berharap bagi orang yang belum menemukan metode menghafal Qur’an, akan termotivasi untuk menemukan caranya sendiri.
Keinginan Mendiang Ayahnya
Isa bercerita, awal keinginan menghafal Al-Quran ini dari mendiang ayahnya yang sudah tiada.
"Sebenarnya, keinginan untuk menjadi hafizah itu keinginan Alm. ayah saya," cerita Isa.
"Saya tidak pernah menyangka akan menjadi hafizah, jika bukan karena keinginan kedua orang tua saya," tambahnya.
Dahulu, saat akan memasuki jenjang SMA, ia sempat tak mau melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren.
"Awalnya, saya menolak untuk menempuh pendidikan di pesantren."
"Tapi, saya berpikir saat itu bukan hal yang buruk untuk melanjutkan pendidikan di pesantren, juga ini sebagai balas jasa kepada orang tua," ujar Isa.
Pada Agustus tahun 2019 lalu, Isa memberikan hafalan terakhir Al-Qur'an nya.
Menurut cerita Isa, Ibundanya seketika menangis saat tahu Isa berhasil menghafal 30 Juz Al-Qur'an.
(Tribunnews.com/Shella)