Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Perayaan tahun baru Imlek menjadi hal yang ditunggu oleh orang Tionghoa.
Kapan Imlek 2021? Perayaan tahun baru Imlek pada tahun 2021 tepat pada Jumat 12 Februari 2021.
Pada perayaan tahun baru Imlek biasanya terdapat simbol-simbol khas Imlek yang ditampilkan.
Satu di antaranya adalah jeruk dan apel yang menjadi simbol perayaan tahun baru Imlek.
Locu Kelenteng Hok Tek Bio, Ciampea, Kabupaten Bogor, Kristan sebut orang Tionghoa memiliki banyak simbol bermakna.
• Bantah Orang Ketiga, Celine Evangelista Ungkap Alasan Sebulan Pergi dari Rumah: Berat Buat Gue
• kue keranjang Bisa Dikreasikan Jadi Beberapa Makanan Berikut, Simak Resep Olahan dan Cara Membuatnya
• Imlek 2021, 7 Shio Ini Diramal Bakal Hoki Sepanjang Jumat 12 Februari 2021, Kambing Paling Bahagia
Kristan mengatakan, saat ritual ibadah, umat Konguchu biasanya tak terlepas dari buah jeruk dan apel yang berkaitan dengan yin dan yang.
"Orang Tionghoa itu merupakan simbol. Jeruk itu simbol rezeki Xiang. Apel panjang umur. Artinya itu ucap syukur imlek," ujarnya, Kamis (11/2/2021).
Lebih lanjut, Kristan menjelaskan bahwa imlek itu bermakna bahwa hidup itu harus lebih baik lagi ke depannya.
"Imlek ini menjadi momentum agar kita lebih baik ke depannya. Semangat imlek itu adalah sebagai syukur dan memperbaiki diri agar lebih baik ke depannya," bebernya.
Kelenteng Hok Tek Bio, Ciampea, Kabupaten Bogor termasuk Kelenteng yang membuka ibadah bagi para umat Konguchu saat perayaan imlek.
Dalam pelaksanaan ibadah, Kelenteng Hok Tek Bio mengikuti anjuran Pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan 5 M.
Sejarah dan makna kue keranjang
kue keranjang menjadi satu di antara makanan khas saat perayaan Hari Imlek.
Setiap orang yang merayakan Hari Imlek tentunya tidak lupa menyiapkan kue keranjang.
Tidak heran jika kue keranjang diidentikan dengan perayaan Hari Imlek.
• Gambar Ucapan Selamat Imlek 2021, Dilengkapi Ucapan-Harapan dalam Bahasa Mandarin dan Inggris
• Ganjaran Tak Terduga Polwan Bangkalan setelah Video Pendeknya Viral, Sampai Ditemui Kapolda Jatim
• Bantuan Perlindungan Sosial Lansia di Pamekasan, Ada 4 Kriteria Khusus yang Diprioritaskan Dinsos
Dalam Bahasa Mandarin, kue keranjang disebut dengan Nian Gao.
Nian Gao memiliki arti kue puding lengket dengan harapan tinggi.
Sesuai dengan namanya, Nian Gao sering disusun tinggi bertingkat dengan penyusunan dari bawah hingga atas semakin kecil.
Mengutip China Travel, Rabu (10/1/2021), kue manis ini memiliki menyimpan berbagai makna dan harapan.
Bagi orang tua, nian gao mengungkapkan keinginan panjang umur.
Untuk kaum muda, kue tersebut mengutarakan keinginan untuk mendapatkan jabatan dan penghasilan tinggi.
Sedangkan bagi anak-anak, kue ini mengekspresikan keinginan untuk tumbuh dewasa.
Dilihat dari warnanya, nian gao juga dinilai sebagai makanan keberuntungan dan menyampaikan harapan baik untuk tahun yang lebih baik.
Warna utama nian gao adalah kuning dan putih.
Dalam budaya Cina, warna kue tersebut melambangkan Dewa Kekayaan.
• Kumpulan Ucapan Selamat Imlek 2021 Selain Gong Xi Fa Cai dalam Bahasa Mandarin, Dilengkapi Arti
• Pendisiplinan Prokes di Depan Pasar Kolpajung Pamekasan, Petugas Ajak Masyarakat Patuh Pakai Masker
Mitos di Balik kue keranjang
Mengutip Asia-City, Rabu (10/2/2021), ada berbagai mitos dalam sejarah kelahiran kue keranjang.
Satu di antaranya tentang ada seekor raksasa yang bernama Nian dan tinggal di sebuah gua di gunung.
Raksasa itu hanya akan keluar dari gua ketika lapar.
Ia akan memakan semua persediaan makanan penduduk desa.
Banyak masyarakat desa takut dengan Nian selama puluhan tahun.
Sampai akhirnya, ada seorang warga desa bernama Gao yang memiliki ide untuk membuat beberapa kue sederhana.
Kue tersebut terbuat dari tepung ketan dan gula yang dicampur.
• Kota Malang Terapkan PPKM Mikro saat Libur Imlek, Masyarakat Diimbau Tidak Bepergian selama Liburan
• Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Wajib Bawa Surat Keterangan Bebas Covid-19 saat Libur Imlek
Kemudian, kue itu diletakkan di depan pintu untuk diberikan kepada Nian.
Ketika Nian berburu makanan, ia melihat kue keranjang di setiap rumah dan memakannya hingga kenyang.
Nian pun kembali ke gua meninggal desa.
Sejak saat itu, penduduk desa membuat kue keranjang setiap musim dingin untuk mencegah Nian makan manusia.
Selain raksasa nian, ada juga mitos soal Dewa Dapur yang mengawasi setiap rumah.
Setiap tahun, ia akan melapor kepada Kaisar Langit soal apakah keluarga itu melakukan hal baik atau buruk.
Nah, salah satu cara untuk membungkam Dewa Dapur adalah dengan mengisi mulutnya dengan kue beras ketan.
Dengan begitu, ia tidak bisa menjelek-jelekkan si pemilik rumah.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Imlek 2021: Intip Sejarah dan Makna kue keranjang, Sajian Lambang Kemakmuran