Tebing Longsor di Pamekasan

BRUUUK: Horor Dini Hari, Ponpes Annidhamiyah Pamekasan Tertimbun Tebing Longsor, 5 Santri Meninggal

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aparat TNI-Polri saat mencari korban yang tertimbun reruntuhan tebing longsor di Pondok Pesantren Annidhamiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (24/2/2021). Akibat horor dini hari tersebut menyebabkan 5 santri Ponpes Annidhamiyah Pamekasan meninggal dan lainnya terluka.

Rinciannya, 5 orang sudah dinyatakan meninggal dunia dan 1 orang mengalami luka-luka.

Menurut dia, tebing itu longsor akibat dampak hujan lebat dengan intensitas yang cukup tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Pasean.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah personel TNI-Polri, BPBD, dan masyarakat setempat masih melakukan evakuasi terhadap sejumlah barang berharga di sekitar Pondok Pesantren Annidhamiyah yang terkena dampak longsoran tebing.

Tiga Santri Belum Bisa Dievakuasi

Tiga santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah yang tertimbun reruntuhan longsoran tebing di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura masih belum bisa dievakuasi, Rabu (24/2/2021).

Sementara, tiga santriwati lainnya, yang juga menjadi korban reruntuhan longsoran tebing tersebut berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan.

Kapolsek Pasean, Iptu Togiman mengatakan, ada sekitar 6 santriwati yang mondok di Pondok Pesantren Annidhamiyah menjadi korban tebing longsor di wilayah setempat.

Di antara 6 santriwati itu, dua orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang mengalami patah tulang, dan tiga orang masih belum bisa dievakuasi lantaran tertimbun longsoran tanah.

Kata dia, penyebab personel gabungan belum bisa melakukan evakuasi terhadap tiga santriwati yang tertimbun tanah itu karena saat ini masih dalam keadaan hujan cukup deras.

"Kondisi alam yang menjadi kendala untuk mengevakuasi ke tiga korban yang masih tertimbun tanah," kata Iptu Togiman kepada TribunMadura.com .

Polisi yang akrab disapa Togiman itu menjelaskan kronologis runtuhnya tebing yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Annidhamiyah ini.

Kata dia, tebing itu mulai longsor sekira pukul 00.30 WIB.

Material reruntuhannya, menimbun sebagian tempat santriwati bermukim, tepatnya di bagian sebelah barat Pondok Pesantren Annidhamiyah.

Menurut Togiman, penyebab tebing itu longsor akibat dampak curah hujan dengan itensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah setempat.

Dini hari itu, ungkap dia, hujan yang turun di wilayah setempat disertai angin kencang, sehingga mengakibatkan gerusan tanah yang terjal menjadi longsor dan menimpa bangunan penginapan para santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah yang berjumlah 47 siswi.

Halaman
123

Berita Terkini