Berita Pamekasan

Kesaksian Korban Selamat Longsor di Pamekasan, Dengar Sahabat Menjerit Tak Kuat Menahan Reruntuhan

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tia Muharramah, santriwati Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Pamekasan yang selamat dari tanah longsor, Kamis (25/2/2021).

CeReporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tia Muharramah menjadi satu di antara korban tebing longsor di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (24/2/2021).

Tidak seperti lima orang rekannya, santriwati Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Pamekasan ini selamat dari tebing longsor yang menimpa asramanya.

Tia mengaku mengingat betul detik-detik menjelang peristiwa yang menelan lima korban meninggal dunia itu.

Baca juga: Ibu Jadi TKW, Gadis Kecil Tewas seusai Diperkosa, Jenazah Telanjur Dimakamkan, Siap Dibongkar: Robek

Baca juga: Puluhan Anggota Polres Bangkalan Berstatus Penyintas Covid-19, 15 di Antaranya Belum Bisa Divaksin

Baca juga: Daftar Korban Meninggal Akibat Tebing Longsor di Pasean Pamekasan, Korban Dikenal Sosok yang Rajin

Sebelum peristiwa tanah longsor itu terjadi, ia bersama tiga sahabatnya, Robiatul Adawiyah, Siti Komariyah, dan Nurul Komariyah tidur sekmar di asrama santriwati sebelah utara.

Seingatnya, sebelum tanah longsor terjadi, malam itu hujan mengguyur desa setempat cukup deras disertai angin kencang.

Saat Tia bersama tiga sahabatnya sudah tertidur lelap, seketika badannya merasakan sakit yang begitu nyeri.

Di waktu bersamaan itu pula, kelopak matanya langsung terbuka, dan terkejut ketika melihat tubuhnya tertimbun lemari.

Tak hanya dirinya saja yang tertimbun lemari berwarna coklat itu, namun ketiga sahabatnya, juga mengalami hal yang sama.

Namun, Tia mengaku beruntung, sebab saat sebagian tubuhnya tertimbun lemari, ia masih memiliki sedikit ruang untuk bergerak dan bernapas.

Sedangkan, ketiga sahabatnya, yang tidur tepat di samping kanannya, selain terhimpit lemari, juga tertimbun reruntuhan batu bata asrama.

"Tebing tanah yang longsor itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saya dini hari itu langsung terkejut dan seketika bangun, tahu-tahu tubuh saya sudah tertimbun lemari bersama tiga sahabat saya," kata Tia kepada TribunMadura.com, Kamis (25/2/2021).

Sisa-sisa pecahan material dari reruntuhan bangunan asrama Santriwati di Pondok Pesantren Annidhamiyah Pamekasan paska tertimbun tebing tanah yang longsor, Rabu (24/2/2021). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Baca juga: Jumlah Komulatif Covid-19 di Kota Blitar Tembus 2000 Kasus, Warga Kembali Diingatkan soal Prokes

Baca juga: Kecanduan Miras Sejak Muda, 4 Pemuda Keliling Surabaya Cari Sasaran Begal Motor untuk Beli Alkohol

Sekitar 30 menit Tia bersama tiga sahabatnya terjepit lemari dan tertimbun material reruntuhan bangunan.

Namun nahasnya, dua sahabatnya tak bisa tertolong, lantaran tertimbun pecahan material batu bata.

Sedangkan, satu sahabatnya yang lain, berhasil diselamatkan meski mengalami patah tulang di bagian kaki.

Halaman
12

Berita Terkini