Laporan Wartawan TribunMadura.com Network, Haorrahman
TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Kisah seorang korban selamat KMP Yunice yang tenggelam di Selat Bali.
Ia menceritakan suasana mencekam saat dirinya dan semua orang berusaha menyelamatkan diri.
Diketahui KMP Yunice tenggelam di Selat Bali saat hendak bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk Bali.
Saat itu banyak penumpang panik karena tidak ada pemberitahuan atau peringatan kapal akan tenggelam.
Seperti yang dialami Taufik, warga Jember yang hendak ke Denpasar Bali.
"Saat itu orang-orang bingung. Karena tidak ada peringatan apapun. Seperti sirine atau apa tidak ada. Saya hanya melihat petugasnya lari-lari," kata Taufik.
Banyak penumpang yang panik karena kapal tiba-tiba terus miring ke kiri, dan akhirnya terbalik.
"Saya mendengar orang berteriak pakai pelampung. Saya cari di lemari tapi tidak bisa dibuka oleh petugasnya. Saya tendang saja lemarinya akhirnya bisa dibuka dan saya dapat pelampung," kata Taufik.
Baca juga: Update KMP Yunice, 41 Korban Selamat Dievakuasi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Masih ada Kendala
"Saat itu saya hanya berpikir bagaimana caranya selamat," katanya.
Kapal terus miring ke kiri, dan Taufik memberanikan diri untuk keluar dari kapal.
Setelah kapal terbalik banyak penumpang yang terapung di laut dalam keadaan yang gelap.
Seperti yang dirasakan Sukro (44) warga Srono, Banyuwangi.
Sebelum tenggelam, Sukro mengambil pelampung dan langsung loncat ke laut.
Sukro mengaku hampir 30 menit terapung di laur hingga akhirnya ditolong oleh kapal lain yang melintas.
"Sekitar setengah jam saya terapung, hingga akhirnya ada kapal lewat dan saya teriak minta tolong. Alhamdulillah saya bersyukur masih diberi keselamatan," katanya. (Haorrahman)