Masduki pun menegaskan bahwa Maruf Amin bukanlah seorang yang pemarah, ketika dikritik pun wapres biasa saja.
Selain itu Masduki menyebutkan jika Maruf Amin tidak mudah goyah dengan penilaian orang.
"Wapres kita bukan pemarah, itu yang harus dicarat dengan garis besar, yang kalau dikritik marah, biasa-biasa saja. Kalau bekerja beliau itu profil ulama ya. Beliau ini tidak mudah goyah oleh penilaian orang." kata dia.
"Karena beliau itu mengabdi kepada negara dan semampu dia akan dilakukan dan urusannya adalah dia supaya punya amal sholeh yang bisa dirasakan oleh rakyatnya. Tapi semua penilaiannya ada di atas semua Yang Maha Kuasa," terangnya.
Diketahui sebelumnya, BEM KM Unnes menyebut Wapres Maruf Amin sebagai The King Of Silent.
Julukan tersebut diberikan karena wapres dianggap kerap diam saja menyikapi beragam persoalan di dalam negeri.
Julukan The King of Silent dari BEM Unnes
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) turut memberikan julukan bagi beberapa pejabat negara.
Hal ini dilakukan untuk mengkritisi kinerja pejabat-pejabat tersebut dalam memimpin pemerintahan belakangan ini.
Mereka menjuluki Wakil Presiden Maruf Amin sebagai King of Silent.
BEM Unnes menilai Maruf Amin seharusnya mengisi kekosongan peran yang tak bisa dijalankan oleh Presiden Joko Widodo saat masa pandemi.
Hal sebaliknya, mereka menilai orang nomor dua di Indonesia itu tak mampu mengisi peranan tersebut dengan maksimal.
"Secara umum, masyarakat menilai Wakil Presiden Maruf Amin terlihat absen dan diam," bunyi keterangan dalam sebuah foto yang diunggah di akun Instagram resmi BEM Unnes @bemkmunnes yang dikutip Rabu (7/7/2021).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jubir Wapres Tanggapi Julukan King of Silent pada Ma'ruf Amin: Wapres Bukan Pekerja Eksekutorial