Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Madura bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat menggelar simulasi penanggulangan kebakaran sebagai langkah deteksi dini.
Kegiatan ini dimulai dengan simulasi terjadinya kebakaran dengan mengerahkan mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pamekasan.
Kemudian penyelamatan terhadap WBP di titik kumpul.
Lalu, simulasi terakhir praktik memadamkan api dengan menggunakan APAR maupun menggunakan alat sederhana lainnya.
Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Sohibur Rachman menjelaskan, digelarnya simulasi ini merupakan kegiatan yang sangat positif guna mengantisipasi kejadian kebakaran yang terjadi di Lapas Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.
"Saya berharap berbekal ilmu penanggulangan kebakaran, seluruh petugas selalu siap siaga dalam mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban khususnya penanggulangan bahaya kebakaran," kata Sohibur Rachman kepada TribunMadura.com, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Razia Kamar Hunian Lapas Narkotika Pamekasan, Petugas Temukan Pisau dari Sendok dan Barang Berikut
Pantauan di lokasi, terkait materi penanggulangan kebakaran disampaikan Kabid Pemadam Kebakaran Satpol-PP Pamekasan, Tri di Lapangan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.
Tri menjelaskan, metode yang digunakan dalam kegiatan simulasi ini ialah dengan pemadaman dengan cara tradisional dan modern.
“Materi ini terbagi menjadi dua bagian. Simulasi pemadaman menggunakan peralatan tradisional dan pemadaman menggunakan APAR,” jelasnya
Simulasi yang pertama dilakukan menggunakan peralatan tradisional, yaitu menggunakan karung goni yang telah direndam di dalam air.
Ini merupakan metode pemadaman yang paling sederhana dan cukup berbahaya karena pemadam harus berada sedekat mungkin dengan titik api.
"Kain goni yang telah dibasahi di tutupkan pada objek yang terbakar sehingga objek tersebut akan padam karena kehabisan oksigen yang merupakan elemen penting dalam reaksi pembakaran,” terangnya.
Menurut Tri, simulasi APAR relatif lebih mudah dan lebih aman.
Dari jarak 2-4 meter, pemadam menyemprotkan APAR ke material yang terbakar.