Gunung Semeru Erupsi

Selain Overload, Puskesmas di Lumajang ini Kekurangan Oksigen untuk Rawat Korban Gunung Semeru

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga saat berusaha menyelamatkan diri dari aktifitas Gunung Semeru erupsi di Lumajang

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Sejumlah korban luka bakar akibat erupsi Gunung Semeru terus berdatangan di  Puskesmas Penanggal Lumajang.

Akibatnya, kamar mengalami overload hingga kekurangan oksigen untuk merawat korban.

Selain itu, Puskesmas Penanggal pun kekurangan obat, dan alat untuk memindahka pasien (brankar).

"Kita sudah kekurangan brankar, NF, obat luka, analgetik," kata Kepala Puskesmas Penanggal Lumajang, dr Lya Aristin.

Baca juga: Puskesmas Penanggal Overload Imbas Gunung Semeru Erupsi, Korban Luka Bakar Terus Berdatangan

dr Lya Aristin menyebut, kebutuhan yang paling darurat.

Sebab, ada sejumlah korban mengalami luka bakar di bagian wajah yang berpotensi bisa kehabisan napas. 

"Banyak yang mengalami sesak nafas karena banyak yang mengalami luka di daerah wajah, bengkak. Kita menunggu ambulan datang dan oksigen, kita minta bantuan ke puskesmas sekitar," jelasnya.

Korban luka bakar imbas Gunung Semeru erupsi terus berdatangan

Sepuluh orang mengalami luka bakar akibat terkena lahar panas Gunung Semeru.

Kondisi mereka ada yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh, namun ada juga yang luka ringan.

Sejumlah korban itu, saat ini sedang dirawat di Puskesmas Penanggal.

Sejumlah korban lain pun terus berdatangan hingga puskesmas kewalahan. 

"Overload sekali. Ini ada 10 lebih (korban luka bakar akibat awan panas), berdatangan terus," kata Kepala Puskesmas Penanggal Lumajang, dr Lya Aristin.

Karena overload, Puskesmas Penanggal meminta bantuan ke puskesmas terdekat lainnya juga. Mereka ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Pasirian.

Baca juga: Penambang Pasir Alami Luka Bakar saat Gunung Semeru Erupsi, Terkena Lahar Panas, Begini Kondisinya

"Kondisinya sudah dirujuk biar kondisinya cepat tertangani," jelasnya. 

Selain dirujuk ke puskesmas terdekat, juga ke RS. Sebab, di RS peralatan kesehatan lebih komplit, sehingga korban luka berat bisa segera tertangani. 

"Iya, dirujuk karena kondisi berat. Sementara yang ringan-ringan kami lakukan perawatan. Kalau nggak terlalu parah kita masukkan rawat inap dulu untuk istirahat," ujarnya.

Berita Terkini