TRIBUNMADURA.COM - Para awak media mengaku kecewa saat menghadiri acara Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama (NU)yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) pada Kamis (23/12/2021).
Sejumlah media nasional yang sudah teregistrasi dan memiliki tanda pengenal dari panitia juga dilarang masuk ke ruang persidangan.
Hal ni membuat para jurnalis terlantar di luar ruangan sidang.
Pantauan reporter Tribunlampung.co.id, para awak media tidak diperkenankan memasuki ruang persidangan.
Mereka juga dilarang melakukan peliputan terkait proses sidang pleno tersebut.
Terlebih, keamanan pelaksaan sidang juga semakin dijaga ketat oleh pihak kepolisian maupun Banser NU di depan pintu masuk GSG UIN.
Saat dikonfirmasi, pihak panitia Muktamar 2021 beralasan karena agenda pembahasan sidang hari ini bersifat internal.
Di samping itu, mereka hanya mengizinkan media internal untuk memasuki ruang persidangan dan meliput proses sidang pleno II ini.
Padahal sebelumnya, media nasional juga turut diundang untuk menginformasikan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU.
Sebagai informasi, sidang pleno II Muktamar ke-34 yang berlangsung di UIN saat ini masih dalam tahap penyampaian laporan pertanggungjawaban kepengurusan PBNU periode 2015-2020.
Sidang molor karena sepi peserta
Pelaksanaan sidang hari kedua Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) molor dari waktu yang telah ditentukan.
Pasalnya, sidang pleno hari ini diagendakan kembali dibuka pada pukul 08.00 WIB setelah sebelumnya sidang sempat ditunda.
Namun berdasarkan pantauan reporter Tribunlampung.co.id, para muktamirin hingga pukul 08.30 WIB masih belum banyak terlihat.
Bahkan kendaraan rombongan peserta dari luar kota juga belum banyak memasuki area pelaksanaan Muktamar NU 2021 tersebut.
Kondisi lalu lintas di sekitaran kampus juga masih begitu lengang.
Padahal pelaksanaan hari pertama Muktamar ke-34, lokasi tersebut sempat mengalami kemacetan sekitar 200 meter.
Hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang di sana.
Meski akhirnya sidang dibuka pada pukul 09.00 WIB, sidang itu kembali ditunda selama 15 menit.
Pasalnya, total peserta masih belum memenuhi kuorum.
Sidang sempat ricuh bahas legalitas peserta
Pada sidang pleno 1 Muktamar Ke-34 NU sempat terjadi kericuhan antar muktamirin.
Kejadian saat sidang pleno 1 Mukatamar NU baru dimulai.
Sejumlah muktamirin melakukan interupsi mempertanyakan legalitas peserta Muktamar Ke-34 NU.
Pasalnya, muktamirin tersebut menduga adanya kekeliruan saat registrasi peserta Muktamar NU.
Hal itu kemudian menimbulkan kericuhan yang membuat para tokoh NU yang memimpin persidangan meninggalkan meja Muktamar NU.
Adapun tokoh NU yang meninggalkan meja sidang diantaranya KH Muhammad Nuh serta Nadirsyah Hosen.
Hal itu pun membuat persidangan harus diskors sementara.
Namun, setelah peserta sidang mulai kembali tertib, para tokoh PBNU tersebut pun kembali ke meja dan melanjutkan persidangan.
Sidang pleno 1 ini sendiri dihadiri oleh sejumlah tokoh PBNU dan dipimpin oleh KH Mohammad Nuh.
Selain itu hadir pula sejumlah tokoh lain seperti Nadirsyah Hosen hingga tokoh Partai Golkar Nusron Wahid.
Pemilihan Ketua
Setelah pembukaan, pada hari kedua muktamar Kamis ini, akan ada pemilihan Ketua Umum dan Rais Aam PBNU di Aula Muktamar ke-34 NU di Ponpes Darussaadah Lampung Tengah.
Pemilihan kedua tokoh petinggi NU itu rencananya akan dilakukan pukul 20.30-24.00 WIB.
Sementara, sidang-sidang komisi akan berlangsung di empat lokasi muktamar yakni, Ponpes Darussa'adah, Kampus UIN Raden Intan Lampung, dan Kampus Universitas Lampung.
Sesuai rundown kegiatan muktamar, ada enam sidang komisi yang akan dilakukan mulai pukul 08.00-12.00 WIB.
Pertama sidang komisi A Bahtsul Masail Ad'Diniyah Ad Maudlu Iyah akan berlangsung di Autorium UIN.
Kedua, sidang komisi B Bahtsul Masail ad Diniyah Al Waqi iyyah di Ponpes Darussaadah.
Ketiga, sidang sidang komisi C Bahtsul Masail ad Diniyah Al Qununniyah di Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung.
Keempat, sidang Komisi D Organisasi pembahasan AD/ART di Aula Pertanian Universitas Lampung.
Kelima, sidang komisi E Program pembahasan rencana kerja satu abad NU di Universitas Malahayati.
Sidang Komisi F Rekomendasi Pembahasan Rekomendasi Eksternal dan Internal di Aula Ekonomi Universitas Lampung.
Agenda pemilihan Ketum PBNU resmi pindah ke Bandar Lampung
Perhelatan akbar Muktamar NU 2021 di Provinsi Lampung dimulai sejak kemarin hingga hari ini, Kamis (23/12/2021).
Dalam gelaran Muktamar NU tersebut, akan dilakukan agenda pemilihan Ketum PBNU periode selanjutnya.
Ada dua nama yakni Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dan Kiai Said Aqil Siradj yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat ketum PBNU selanjutnya.
Sejauh ini jalannya muktamar telah dimulai dengan Sidang Pleno I yang membahas soal tata tertib muktamar.
Namun, Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, KH Syahrizal Syarif mengungkapkan ada perubahan lokasi untuk pemilihan calon pemimpin PBNU itu.
Jika rencana awalnya akan dilangsungkan di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah, akan dipindahkan ke Bandar Lampung.
Perubahan lokasi tersebut diperoleh dari masukan para muktamirin atau peserta muktamir dalam forum Sidang Pleno I yang berlangsung dinamis.
"Tadi sudah diputuskan, tempatnya akan pindah di Bandar Lampung, tapi lokasinya belum diketahui dan diserahkan kepada penyelenggara," ujar Syahrizal di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Bandar Lampung, Rabu (22/12/2021) malam.
Sidang Pleno I akan dilanjutkan Sidang Pleno II untuk membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan PBNU periode 2015-2020.
"Kemudian, kita lihat apakah LPJ itu diterima atau ditolak. Saya rasa kita sudah biasa rapat pleno sampai subuh dan itu tidak akan mengganggu rapat pleno selanjutnya," terangnya.
Para jurnalis terlantar
Puluhan jurnalis masih telantar di depan GSG Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Kamis (23/12/2021).
Dari informasi yang diperoleh Tribunlampung.co.id, sidang pembacaan laporan pertangggungjawaban oleh Ketua Umum PBNU berlangsung tertutup.
UIN memang menjadi salah satu kampus yang dijadikan lokasi sidang Muktamar NU 2021.
Sayangnya, media tidak diperkenankan masuk ke ruang sidang.
Diduga, mereka dilarang masuk karena belum teregistrasi dan tidak memiliki tanda pengenal resmi dari panitia.
Tak pelak, kondisi itu dikeluhkan sejumlah jurnalis, khususnya media elektronik nasional.
Sejumlah jurnalis media elektronik seperti TV One, Metro TV, dan lainnya masih menunggu izin untuk memasuki ruang sidang.
Hingga berjalannya sidang pleno kedua ini, para jurnalis masih belum mendapatkan izin dari pihak panitia.
Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi, pintu masuk ruang sidang dijaga ketat oleh anggota kepolisian dan Banser NU.
Berdasarkan keterangan para jurnalis, belum ada konfirmasi resmi dari panitia terkait teknis peliputan.
Selain itu, tidak ada keterangan pasti terkait larangan oleh panitia.
Hingga kini jalannya pembacaan laporan pertangggungjawaban oleh Ketua Umum PBNU masih berlangsung.
Berlangsung Tertutup
Sidang pleno pertama dan kedua berlangsung di GSG UIN Raden Intan Lampung.
Sidang pleno ini membahas tentang tata tertib persidangan dan laporan pertanggungjawaban pengurus PBNU perode sebelumnya.
Persidangan hari pertama berlangsung terbuka.
Diduga, ketegangan yang sempat terjadi di dalam ruang sidang membuat media tidak diperbolehkan memasuki ruangan.
"Kami kecewa, dapat undangan resmi, tapi tidak bisa masuk," ujar Azhari Narittama, reporter TV One.
"Setidaknya bisa masuk sepuluh menit untuk stok gambar," imbuhnya.
( Tribunlampung.co.id / Hendra Sahputra / Hurri Agusto )
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Muktamar NU 2021, Jurnalis Kecewa Dilarang Masuk Ruang Sidang, dan tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Muktamar NU 2021, Sidang Pleno II di GSG UIN Digelar Tertutup, Jurnalis Dilarang Meliput