Berita Tulungagung

Penemuan Bayi dalam Kardus di Warung Bakso di Tulungagung Gegerkan Warga, Tali Pusar Masih Berdarah

Penulis: David Yohanes
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi laki-laki saat ditemukan di Warung Bakso Berkah Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru.

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Supriyadi berniat membuka warung Bakso Berkah, tempat usahanya di Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Minggu (26/12/2021) pukul 07.30 WIB.

Saat itu ia melihat sebuah kardus ditaruh di dalam warung.

Awalnya Supriyadi mengira kardus itu berisi anak kucing yang dibuang.

Namun saat dibuka kardus itu ternyata berisi sesosok bayi yang baru dilahirkan.

Di dalam kardus bayi malang itu hanya diberi bantal handuk, tanpa diberi selimut atau baju.

"Saat saya temukan dia tidak menangis. Hanya gerak-gerak, mungkin karena kedinginan," ujar Supriyadi.

Temuan bayi laki-laki itu lalu dilaporkan ke Kepala Desa setempat.

Supriyadi menduga bayi tersebut belum lama dilahirkan.

Sebab tali pusatnya belum dipotong dan masih berlumuran darah. 

"Kondisi bayinya sehat, sudah bersih hanya tali pusarnya masih berdarah. Tidak dipotong," ujarnya.

Supriyadi biasa buka warung hingga pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Anak 5 Tahun di Tulungagung Dilecehkan Pacar Ibunya, Alat Kemaluannya Luka, Nyaris Disetubuhi Pelaku

Selepas itu ia hanya menutup warungnya dengan anyaman bambu dan diikat tali.

Tidak ada pengamanan khusus, sehingga siapa saja bisa masuk ke warung baksonya saat tutup.

Sementara suasana pagi di lokasi juga sepi, hanya lalu lalang kendaraan di jalur Tulungagung-Blitar lewat Ngantru.

Di sekitar lokasi juga tidak ada kamera pengawas, sehingga tidak ada yang tahu siapa yang meletakkan bayi ini.

Melihat kondisi bayi, Supriyadi memperkirakan ia baru dilahirkan satu jam sebelumnya.

"Yang pasti belum lama, karena kondisinya masih merah. Ari-arinya kalau sudah lama pasti mengering," tandasnya.

Bayi ini lalu dievakuasi ke Puskesmas Ngantru untuk mendapatkan perawatan.

Hasil pengukuran, bayi mungil ini mempunyai berat 2,5 kilogram dan panjang 48 Centimeter.

Saat di Puskesmas ia rewel dan sulit untuk minum susu formula.

Saat ini masih dilakukan observasi, untuk memastikan kondisinya.

Jika nanti kondisinya memburuk, bayi akan dirujuk ke RSUD dr Iskak.

Diperkirakan bayi dilahirkan di luar fasilitas kesehatan, karena tali pusarnya tidak dipotong.

"Kalau dia lahir di bidan atau fasilitas kesehatan, pasti tali pusarnya langsung dipotong," ucap seorang perawat yang menjaga bayi itu.

Kapolsek Ngantru, AKP Pudji Widodo, mengatakan masih melakukan penyelidikan.

Pihaknya masih mengumpulkan informasi untuk melacak ibu bayi ini.

Sejauh penyelidikan belum mengarah ke seseorang.

"Kami tanya Kades, belum ada indikasi warganya yang hamil dan melahirkan. Kami akan cari tahu, apakah bayi ini dibuang atau bagaimana," ujar Widodo. 

Berita Terkini