TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Masyarakat lereng Gunung Semeru terus-terusan dihantui bencana. Semeru masih berderu.
Akibatnya, setiap malam warga tidak bisa tidur nyenyak.
Seperti yang terjadi Rabu (2/3) dini hari.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kembali meluncurkan awan panas guguran (APG) pada sekira pukul 03.00.
Jarak luncur APG ini terdeteksi turun ke bawah gunung hingga sejauh 4 kilometer.
Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, selain APG, Semeru juga mengalami 9 kali letusan.
Letusan ini mengakibatkan abu vulkanik berterbangan setinggi 300-700 meter dari atas puncak. Akibatnya, sejumlah desa di lereng gunung diguyur hujan abu.
"Kejadian ini berlangsung sekitar 900 detik (15 menit)," kata Patria.
Himbauan BPBD tetap sama.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan warga tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau Puncak Jonggring Saloko.
Sebab kawasan tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Dengan status Gunung Semeru ini Siaga level III tentu himbauan kami agar masyarakat tetap waspada," pesannya.