Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Keberadaan Taman Kanak-kanak (TK) yang dikhususkan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat dibutuhkan di setiap daerah, termasuk Kabupaten Sampang, Madura.
Namun, hingga saat ini lembaga tersebut masih belum ada, sehingga sejumlah ABK di Kota Bahari terpaksa digabung ke sekolah biasa pada umumnya.
Kepala bidang (Kabid) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas pendidikan (Disdik) Sampang Muhammad Imran membenarkan atas kondisi tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
"Lembaga TK untuk ABK yang mandiri masih belum ada di Sampang," ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan laporan yang masuk ke Disdik Sampang, ada dua lembaga TK di wilayah perkotaan Sampang menerima ABK.
Adapun lembaga itu adalah TK Nurul Hidayah yang siswanya saat ini mencapai 300 anak dan 11 diantaranya ABK.
TK Nurul Hidayah mulai mengajar ABK sejak dua tahun yang lalu, tepatnya 2020 dan hingga saat ini jalannya proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
"Saat di sekolah semua siswa membaur tapi saat pembelajaran dimulai, siswa ABK belajar di kelas khusus begitupun dengan gurunya," terang Muhammad Imran.
Selain itu, lembaga TK lainnya yang menerima ABK adalah TK PGRI 1 Sampang namun kondisinya berbeda dengan TK Nurul Hidayah yakni dapat dikatakan secara terpaksa.
Sebab, sebelumnya wali murid ABK telah diarahkan untuk menyekolahkan anaknya ke TK Nurul Hidayah, namun lebih mempercayakan anaknya sekolah di TK PGRI 1 Sampang.
"Di TK PGRI 1 Sampang ini hanya ada 1 siswa ABK, Alhamdulillah lembaga setempat menerima dan hingga saat ini proses pembelajaran berjalan lancar," pungkasnya.