Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemanfaatan seseorang dalam aktivitas seks untuk suatu imbalan atau prostitusi marak terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (1/3/2023).
Hal itu dibuktikan dengan hasil deteksi dini yang dilakukan Satpol PP setempat, bahwa terdapat tiga titik lokasi yang diduga menjadi tempat prostitusi.
Para pelakupun telah diketahui dan rata-rata mereka masih remaja dan pendatang alias berasal dari luar daerah.
Kepala Bidang (Kabid) Trantibum linmas Satpol PP sampang Suadi Asyikin mengatakan jika saat ini di wilayah kerjanya sudah tidak ada lagi tempat prostitusi yang bersifat besar.
Hanya saja, Pelaku Seks Komersial (PSK) tetap melayani para lelaki hidung belang di sebuah kos-kosan, terutama di kawasan Kecamatan Sampang Kota.
Baca juga: Sampang Raih Anugerah Adipura dari Kementerian, Satu-Satunya Daerah di Madura
Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Sampang hanya di GoogleNews TribunMadura.com
Bahkan, di duga kos-kosan yang berada di kecamatan lainnya juga menjadi sarang, seperti Kecamatan Camplong dan Jrengik, jadi tercatat ada tiga lokasi.
"Kalau kos-kosan yang digunakan di Kecamatan Sampang Kota banyak, kita sudah kantongi alamatnya masing-masing," ujarnya.
Pihaknya enggan menyebutkan titik lokasi yang lumrah dijadikan tempat prostitusi tersebut lantaran bersifat informasi yang dikecualikan, terlebih demi kepentingan penertiban menjelang ramadhan mendatang.
”Kami lakukan deteksi dini dulu, baru nanti kami eksekusi," tegasnya.
Lebih lanjut, kata Suadi Asyikin para pelaku prostitusi masih remaja kisaran berusia 20-25 tahun dan terbaru pihaknya sudah menindak dua orang pelaku prostitusi asal Bangkalan, dan sampang.
"Rata-rata pelaku prostitusi berasal dari luar daerah seperti Bangkalan, Pamekasan, luar Madura dan ada juga sebagian asli orang sampang," pungkasnya.