Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Madura menyesali pawai Make Up Fantasi dan Fashion Ready to Wear yang digelar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Pamekasan, Senin (13/3/2023) sore.
Sesalan itu lantaran pawai yang berangkat dari SMKN 3 Pamekasan dan berakhir di Monumen Arek Lancor tersebut menampilkan peserta putri yang berpakaian terbuka dan tidak menutupi aurat.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Pamekasan, Syafiuddin mengatakan, bukan hanya pihaknya yang menyesali pawai tersebut, namun banyak pengasuh pesantren dan sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) di Pamekasan yang juga kecewa dengan kegiatan itu.
Saran dia, mestinya pihak sekolah menghargai kearifan lokal masyarakat Madura, khususnya Pamekasan yang di dalamnya banyak pesantren-pesantren besar.
"Apalagi ini menjelang bulan suci Ramadan mestinya diisi dengan kegiatan yang bisa membangun spirit kita untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadan, jangan malah mencederai," saran Syafiuddin, Selasa (14/3/2023)
Baca juga: Polres Pamekasan Tangkap 2 LSM Diduga Edarkan Sabu-Sabu di Penginapan, 0,46 Gram Sabu Jadi Bukti
Menurut pria karismatik ini, mestinya SMKN 3 Pamekasan ikut andil memelihara, mengembangkan, dan melestarikan tradisi yang ada di dalam masyarakat Pamekasan.
Selain itu, tidak menampilkan pakaian yang tidak sesuai dengan kearifan lokal.
"Kita sebagai kaum terpelajar dan kaum intelektual harus mengikuti aturan yang ada dan jangan menyimpang dari kearifan lokal," pesannya.