TRIBUNMADURA.COM - WNI jadi budak di negeri orang, dijual oleh perusahaan penyalur tenaga kerja.
Wanita bernama Dede Asiah Awing Omo diperjualbelikan dan jadi budak di Suriah.
Diketahui, Dede yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), itu mengaku mulanya diiming-imingi kerja di Turki.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Dede Asiah dari Karawang, tolong saya, saya pengen pulang, perut saya sakit..," ungkap Dede seperti dalam video yang beredar.
Dalam tayangan berdurasi 2 menit itu, Dede menceritakan awal mula dirinya dijual sebagai budak.
Baca juga: Anak Buang Ayah saat Sakit Stroke Dibela Sang Adik, Siap Putus Hubungan Saudara Bela Ayah, Murka
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Peristiwa itu bermula ketika dirinya menerima tawaran untuk bekerja sebagai PMI oleh perusahaan penyalur tenaga kerja.
Dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, kemalangan yang dialami Dede diceritakan melalui video yang kini beredar luas di media sosial.
"Jadi awal-awalnya saya diiming-imingin kerja di Turki gaji 600 Dollar atau sekitar Rp 9 juta, tapi setelah saya mendarat di Istanbul, saya dibuang ke Suriah," ujarnya Dede.
Terpaut jauh lebih dari 1.461,6 kilometer, perempuan kelahiran 20 Mei 1986 itu tidak dapat berbuat banyak.
Dede hanya mengikuti arahan perusahaan yang membawanya bekerja.
Tak dinyana, dirinya justru dijual oleh perusahaan penyalur tenaga kerja sebesar USD 12.000 atau sekitar Rp 180 juta.
Sebagai budak yang sudah dibeli, Dede pun diwajibkan untuk mengabdi kepada seorang majikan selama empat tahun.
"Di Suriah saya dijual 120.000 Dollar empat tahun tanpa sepengetahuan saya.
Saya tahunya darimana? saya tahunya dari majikan, karena majikan saya bilang 'kalau saya harus kerja di sini empat tahun karena saya ini mahal'," ungkap Dede.