TRIBUNMADURA.COM, BOJONEGORO - Sosok terduga anggota DPRD Bojonegoro, yang videonya viral pangku cewek seksi open BO (booking order, red) buka suara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga adalah Agus Dita Pratama (ADP), anggota dewan fraksi PKB.
Kini yang bersangkutan telah memberikan klarifikasi.
"Yang jelas masalah ini sudah selesai, dari pihak pengunggah sendiri sudah menghapus dan klarifikasi di situ," kata ADP dikonfirmasi, Jumat (28/4/2023).
Akibat video viral berdurasi 11 detik itu, dirinya sudah dipanggil partai dan badan kehormatan (BK) dewan.
Baca juga: Waspada Tanda WhatsApp Disadap atau Kena Hack, Baterai Cepat Habis Jadi Tanda, Simak Cara Mengatasi
Baca juga: Polres Pamekasan Sediakan 4 Bus Gratis untuk 120 Warga Balik Mudik ke Jakarta
Ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bojonegoro, khususnya teman-teman dari DPRD atas adanya video viral yang sudah membuat gaduh dan risih.
Disinggung terkait apakah sosok pria di video itu merupakan dirinya atau hanya hasil editan, ia tidak menjawab.
"Saya minta maaf kepada masyarakat Bojonegoro dan seluruh anggota dewan, atas kegaduhan yang terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, video beredar luas di media sosial (medsos) berdurasi 11 detik itu diunggah akun tiktok @sihtaiiii, diberi dua caption.
"Wajah tikus berdasi yang suka open BO, wajah DPRD Bojonegoro nih senggol dong" dan "Menggunakan uang rakyat untuk open BO" tulis akun.
Baca juga: Akibat Rem Blong Truk Tronton Terguling di Mojokerto, Timpa Mobil dan Motor, 1 Nyawa Melayang
Baca juga: Puluhan Warga Nikmati Pelayanan Mudik Balik Gratis Polres Sampang, Tiga Orang Mahasiswa ITB Antusias
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bojonegoro juga ikut menanggapi.
"Kalau memang itu nyata dan benar, maka sangat prihatin," kata Ketua MUI Kabupaten Bojonegoro, KH Alamul Huda dikonfirmasi, Kamis (27/4/2023).
Gus Huda sapaan akrabnya, menyesalkan mengapa itu bisa terjadi, apalagi jika itu benar dilakukan oleh publik figur yang seharusnya menjadi contoh.
Dengan adanya hal ini, maka ke depan para orang tua, istri dan keluarga harus waspada. Sebab ini bisa saja terjadi tidak hanya di DPRD.
"Makanya harus ada upaya pencegahan (preventif, red), yang jelas saya menyayangkan," pungkasnya.
Baca Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com