Namun petugas tidak menggunakan penyemprot karena berbahaya untuk kebakaran pada instalasi listrik.
Petugas pemadam lalu menggunakan APAR serbuk yang disiagakan di dalam kendaraan.
“Saat itu aliran listrik belum dipadamkan, sehingga bahaya kalau menggunakan semprotan air. Bisa kesetrum semua,” ujar Kasi Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung, Bambang Pidekso.
Api sempat berkobar besar membakar semua isi kotak KWH meter hingga meleleh.
Baca juga: Fenomena Embun Upas Muncul di Lautan Pasir Gunung Bromo, Jadi Daya Tarik Wisatawan
Semburan serbuk dari tabung Apar akhirnya berhasil memadamkan api.
Kobaran api tidak sampai merembet ke bangunan lain, dan terlokalisasi di area kotak KWH meter saja.
“Sumber api jelas dari hubungan pendek arus listrik. Penyebabnya apa, teman PLN yang lebih tahu,” ucap Bambang.
Daya listrik di SMA Katolik Santo Thomas Aquino sebesar 33.000 KWH.
Seluruh bagian di dalam kotak KWH meter rusak terbakar dan meleleh.
Namun karena api tidak merembet ke bagian lain, kerugian diperkirakan hanya Rp 1.000.000.
Baca Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com