TRIBUNMADURA.COM - Anies Baswedan kembali didesak oleh Partai Demokrat agar segera umumkan nama calon wakil Presidennya.
Partai Demokrat menyebut jika ada sejumlah alasan mengapa cawapres Anies Baswedan segera diumumkan.
Meski, Partai Demokrat mengaku menghormati rencana Anies Baswedan.
Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyatakan alasan pihaknya meminta hal demikian.
Baca juga: Beda Sikap Anies, Ganjar dan Prabowo Dekati Konstituen Jelang Pilpres 2024, Pengamat Sebut Polanya
Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura hanya di GoogleNews TribunMadura.com
Kata Kamhar, dengan cepatnya diumumkan nama cawapres Anies tersebut maka strategi pemenangan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bisa segera dilakukan.
"Bagi kami, lebih cepat lebih baik agar bisa mengoptimalkan bekerjanya seluruh sumberdaya pemenangan," kata Kamhar saat dimintai tanggapannya, Senin (3/7/2023).
Meski demikian, Demokrat kata Kamhar akan menghormati jika memang Anies Baswedan akan mengumumkan nama cawapresnya pada Juli ini.
Hal tersebut, juga sebagaimana sudah pernah disampaikan oleh Partai NasDem.
"Terkait rencana pengumuman bakal Cawapres Mas Anies Baswedan yang akan diumumkan pada Juli ini selepas beliau menunaikan ibadah haji tentu kami hormati," ujar dia.
Terkait dengan siapa yang bakal diusung sebagai cawapres, Kamhar menyatakan kalau saat ini sosok tersebut sudah mengerucut ke satu nama.
Oleh karena itu, Demokrat menilai kalau pembahasan terkait siapa nama cawapres Anies Baswedan itu sudah tidak relevan lagi untuk saat ini.
"Cawapres telah mengerucut pada satu nama dan tinggal menunggu waktu yang tepat sekembali Mas Anies dari menunaikan Ibadah Haji nanti untuk sampaikan ke publik," tukas Kamhar.
Diumumkan Juli?
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan paling cepat akan diumumkan pada Juli 2023.
"Bahkan ada sebuah rank-rank-an yang sudah kita hitung bulan Juli tampaknya sudah (diumumkan)," kata Sugeng di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Kendati demikian, Sugeng tak memungkiri pengumuman cawapres Anies pada Juli 2023 mundur.
Menurutnya, maksimal pengumuman cawapres Anies dilaksanakan satu bulan sebelum pendaftaran bakal capres dan cawapres.
"Dipastikan kurang lebih satu bulan atau paling lambat satu bulan sebelum pendaftaran, itu sudah kami hitung, itu paling lambat," ujar Sugeng.
Sugeng menyebut pihaknya telah melakukan berbagai penghitungan di tengah pendeknya waktu masa kampanye.
Dia menilai pengumuman pasangan capres dan cawapres lebih cepat juga berdampak pada pengenalan ke masyarakat.
"Betul sekali (mempertimbangkan masa kampanye). Masa kampanye hanya 75 hari dipotong minggu tenang dan begitu," imbuhnya.
Sebagai informasi, NasDem telah menandatangani piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan PKS dan Demokrat.
Perwakilan Anies di tim kecil rencana Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengatakan dengan teken MoU itu artinya ketiga partai itu memutuskan mendukung Anies.
"Telah ditandatanganinya piagam Koalisi Perubahan. Intinya adalah dengan piagam itu maka secara formal, kolektif, ketiga partai telah memutuskan secara bulat mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024," kata Sudirman saat jumpa pers di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).
Sudirman mengatakan piagam Koalisi Perubahan tersebut telah ditandatangani Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
"Piagam ini secara berturut-turut telah ditandatangani Paloh, AHY, dan dilengkapi oleh pimpinan PKS Ahmad Syaikhu," ujarnya.
Pola pendekatan Anies, Ganjar dan Prabowo berbeda
Beda sikap Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto kepada konstituen diungkap pengamat.
Ternyata menurut Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mereka punya pola pendekatan yang berbeda.
Baik dari Ganjar, Anies hingga Prabowo punya kedekatan yang berbeda.
Pertemuan dengan kalangan juga berbeda.
Baca juga: Prabowo Subianto Sebut Kemungkinan Ganjar Pranowo Jadi Cawapresnya, Meski Enam Nama Tak Dipungkiri
Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura hanya di GoogleNews TribunMadura.com
"Pola yang dilakukan oleh ketiga bacapres memang agak berbeda. Ganjar terlihat mengoptimalkan pertemuan-pertemuan massa dari berbagai kalangan. Khususnya dari kalangan masyarakat bawah, milenial dan pemuda," kata Ray dalam keterangannya Minggu (2/7/2023).
Ray melanjutkan Ganjar mengadopsi sedikit gaya sosialisasi Presiden Jokowi.
Sekalipun, tentu, tetap dengan gaya masing-masing.
"Ganjar memang terlihat paling luwes dalam hal berinteraksi langsung dengan masyarakat," sambungnya.
Sementara itu untuk Anies, Ray menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu awal-awal paska deklarasinya juga melakukan hal yang sama.
"Bertemu dengan basis massa yang khususnya dekat dengan NasDem. Dan pada basis yang terbaca memang bakal jadi lahan dulang suara Anies. Sesekali, Anies melempar isu kritik atas pola pembangunan ala Pak Jokowi di tengah-tengahnya. Baik di dalam forum formal seperti acara partai, atau dalam beberapa wawancara," kata Ray.
Selain itu, kata Ray bahwa Anies juga menulis pokok umum pikirannya di beberapa media.
Tapi, isunya masih sangat umum, yang dapat disebut akan juga disentuh oleh bacapres lainnya.
Ray melanjutkan sedikit agak berbeda dari dua bacapres yang lainnya yakni Prabowo Subianto.
Silaturrahmi yang dilakukan Ketua Umum Gerindra itu terlihat tidak selalu melibatkan massa.
Bahkan boleh disebut jarang melibatkan massa.
"Nampaknya, sosialisasi pak Prabowo banyak didasarkan pada kerja-kerja anggota partai. Hanya sekali dua kali Pak Prabowo bertandang dengan massa yang terfokus. Belum sampai turun ke berbagai aktivitas, pertemuan, atau mengelilingi sentra aktivitas warga. Dua aktivitas yang jamak dilakukan oleh dua bacapres lainnya, khususnya Ganjar Pranowo," tutupnya.
Prabowo sebut kemungkinan Ganjar jadi cawapresnya
Prabowo Subianto menyebut soal kemungkinan Ganjar Pranowo menjadi cawapresnya di Pilpres 2024.
Entah bercanda atau tidak, namun pernyataan itu diungkap saat wawancara dengan Najwa Shihab.
Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengakui ingin Ganjar Pranowo jadi cawapresnya nanti.
Padahal sebelumnya, Najwa menyebut ada enam nama potensial menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca juga: Kedekatan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming saat Hadiri Harlah PMII di Solo, Dukung Anak Muda
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Dilansir TribunWow.com, Prabowo tak menampik bahwa ia senang jika Ganjar kelak menjadi cawapres-nya di Pilpres 2024.
Bahkan, ia mengaku akan mempertimbangkan Ganjar dibanding enam nama tokoh besar yang diisukan akan menjadi pasangannya.
Hal ini diungkapkan Prabowo saat menjadi narasumber di kanal YouTube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).
Saat itu, Najwa Shihab menyebutkan enam nama tokoh yang dinilai patut mendampingi Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Beredar nama-nama yang disebut potensial untuk mendampingi Prabowo Subianto, menjadi wakil Prabowo Subianto. Nama Erick Thohir, nama Mahfud MD, nama Erlangga Hartanto, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa," ujar Najwa.
"Hingga ada satu nama lagi Gibran rakabuming Raka."
"Kalau menurut Mbak?," jawab Prabowo seraya bercanda.
Najwa pun menanyakan kriteria wapres yang dicari Prabowo, entah itu untuk meningkatkan keterpilihan di daerah, tekait latar belakang atau usia.
Ia pun berjanji akan mencarikan cawapres yang cocok sesuai dengan keinginan Prabowo.
"Tergantung Bapak mencari sosok yang bisa melengkapi Bapak dari segi apa," jawab Najwa.
"Tergantung Pak Prabowo nyarinya yang seperti apa Nanti saya carikan," seloroh Najwa.
Menjawab pertanyaan tersebut, Prabowo membuka kemungkinan untuk bekerja sama dengan enam nama yang disebutkan.
Menurutnya, nama-nama tersebut memiliki kualitas mumpuni dan dinilai bisa diajak untuk membangun bangsa.
"Ini kita jujur ya, jadi semua nama yang anda sampaikan, Pak Mahfud, Pak Erlangga, Pak Erick Thohir, Muhaimin, Ibu Khofifah sama Mas Gibran," sebut Prabowo.
"Jujur ya kalau saya lihat mereka enam-enamnya adalah putra dan putri terbaik bangsa Indonesia."
"Jadi saya lihat, saya bisa bekerja dengan semua," tandasnya.
Belum sempat Najwa menanggapi, Prabowo tiba-tiba menyahut dengan menyebut kemungkinan Ganjar menjadi wakil presidennya.
Ia pun menyatakan membuka pintu lebar-lebar untuk sang Gubernur Jawa Tengah berkoalisi dengannya.
"Siapa tahu nanti ujungnya Ganjar mau jadi wakil saya, kita pertimbangkan juga," celetuk Prabowo disambut tepuk tangan dan sorak-sorai penonton.
Menurut Prabowo, Ganjar merupakan sosok yang mudah diajak bergaul dan baik hati.
"Saya kan tidak pernah dekat dan bekerja sama sama beliau, tapi jujur ya kalau chemistry saya oke sama beliau," ujar Prabowo dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Jumat, 30 Juni 2023.
"Orangnya easy to get along with saya oke, saya bisa bergaul sama beliau dan saya kira dia orang yang baik, hati yang baik, niatnya baik, tadinya aku berharap, saya bersama beliau tadinya," tutur Prabowo jujur.
Namun demikian, keinginan Prabowo tersebut hanya menjadi angan-angan saja.
Sebab, Ganjar Pranowo telah diusung oleh PDIP sebagai bakal calon presiden.
"Tadinya, tadinya," ujar Prabowo.
"Tadinya, sekarang enggak bisa," sambungnya.
Kendati demikian, meski gagal menjadikan Ganjar sebagai wakil, Prabowo ingin pesta demokrasi yang ada di Indonesia berjalan dengan lancar dan rukun.
"Udah lah ini Indonesia ini yang penting kita rukun gitu aja," kata Prabowo.
"Enggak ada masalah kita bersaing dengan baik," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dan Tribunnews.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com