Para petinggi Juventus pun langsung memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya setelah terbongkarnya kasus tersebut.
Baca juga: Jose Mourinho Pusing AS Roma tak Bisa Beli Gelandang Gaek Bayern Munchen Marcel Sabitzer
Baca juga: Reformasi AC Milan Usai Buang Maldini, Pioli Sesumbar Manajemen Baru Bisa Berjaya di Liga Italia
Nama petinggi Juventus seperti Andrea Agnelli hingga Pavel Nedved secara kompak mengundurkan diri bersama delapan direksi lainnya.
Tak berhenti disitu saja, Juventus pun mendapatkan berbagai hukuman akibat ulah negatif para mantan petingginya tersebut.
Termasuk hukuman pada musim lalu dimana Juventus dijatuhi hukuman berupa pengurangan poin.
Pada tahapan pertama, Juventus dihukum dengan pengurangan 15 poin pada pertengahan musim sebelum sempat dicabut kembali.
Lalu, Juventus kembali merasakan hukuman pengurangan poin dengan jumlah 10 poin jelang berakhirnya kompetisi.
Pengurangan 10 poin itu akhirnya membuat posisi Juventus terlempar dari zona Liga Champions musim lalu.
Tak hanya itu saja, pengurangan 10 poin akhirnya membuat Juventus harus mengakhiri kompetisi musim lalu di posisi ketujuh.
Posisi ketujuh menandakan bahwa Juventus hanya berkesempatan bermain di kompetisi UEFA Conference League saja.
Fakta tersebut jelas menyakitkan bagi Juventus lantaran mereka sempat bangkit pada pertengahan musim.
Juventus bahkan mampu bersaing ketat memperebutkan tiket Liga Champions hingga tembus semifinal Liga Eropa dan Coppa Italia.
Namun, kebangkitan Juventus terasa sia-sia karena hukuman pengurangan poin harus mereka rasakan pada akhir musim.
Teranyar, penderitaan Juventus seakan belum berakhir padahal musim baru belum juga dimulai.
Akibat kasus capital gain yang dilakukan Juventus, tim asal Turin itu kembali mendapatkan hukuman berat.
Adapun hukuman berat yang diterima Juventus yakni soal larangan Bianconeri tampil di kompetisi Eropa musim depan.