Berita Probolinggo

Teriakan Maling Sempat Dikira Anak Bermain, Ternyata Kakek Diseret Begal Sejauh 50 Meter dari Mobil

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi aksi pembegalan sopir taksi online oleh penumpangnya sendiri, Jalan Gunung Batur, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jumat (21/7/2023).

TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Seorang kakek sopir online, Agus Susanto (63) warga Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, menjadi korban aksi begal.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Gunung Batur, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jumat (21/7/2023) sekira pukul 21.15 WIB.

Tatkala pelaku berupaya merebut kemudi mobil, Agus sempat berteriak 'maling'.

Teriakan tersebut didengar oleh warga yang bermukim di samping lokasi kejadian, salah satunya, Suwarno (63).

Suwarno bercerita, mulanya dia mengira asal suara teriakan 'maling' berasal dari anak-anak yang sedang bermain.

Baca juga: Kakek Driver Online Disiram Air Bikin Mata Perih oleh Penumpang, Mobil DIbawa Lari, Begal

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Namun, saat dia mencoba melongok dari depan pintu rumah dia dikejutkan oleh sebuah mobil yang berjalan mundur seolah tergesa-gesa.

Selain itu, di bodi samping mobil, ada seorang pria paruhbaya berpegangan dan terseret.

"Saya menyadari ada hal tak beres, yakni pembegalan. Saya tak langsung keluar pagar karena takut pelaku membawa senjata tajam. Saya melihat pria itu terseret 50 meter berpegangan bodi samping mobil. Dia mencoba menghambat laju mobil itu," katanya kepada Tribun Jatim Network.

Suwarno menyebut, pelaku membawa kabur mobil ke arah selatan atau Jalan Prof. Hamka, Kota Probolinggo.

Setelahnya, Suwarno memberanikan diri keluar rumah dan berlari menuju Agus, disusul warga lain.

"Tubuh korban gemetaran dan menahan sakit tangan kirinya. Ciri-ciri pelaku saya tak mengetahuinya. Di lokasi kejadian, saya menemukan dua pasang sandal berserak di jalan yang diduga milik pelaku," jelasnya.

Kemudian warga mengantarkan Agus ke Polsek Kademangan untuk melaporkan peristiwa pembegalan ini.

Diberitakan sebelumnya, Kejadian pilu itu bermula ketika Agus mendapatkan pesanan mengantar penumpang dari wilayah Kecamatan Tanggulangin menuju Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang.

Penumpang yang diantar merupakan dua orang pria berusia sekitar 24-25 tahun.

"Saya menjemput keduanya di Pasar Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, menggunakan mobil Daihatsu Terios hitam Nopol W 1869 ZF, selepas Salat Jumat," kata korban, Agus saat ditemui Tribun Jatim Network di Polsek Kademangan, Kota Probolinggo.

Agus melanjutkan, memasuki wilayah Kabupaten Lumajang, penumpang justru tak langsung menuju tempat tujuan, yakni Desa Wonorejo.

Agus diarahkan untuk berputar-putar ke sejumlah ruas jalan.

"Setelah beberapa jam kami tiba di tempat tujuan di Desa Wonorejo. Desa Wonorejo merupakan tempat tinggal keluarga pelaku," sebutnya.

Pertemuan antara pelaku dengan keluarganya berlangsung sekejap.

Pelaku lantas berjalan menuju ke mobil Terios.

"Masuk ke mobil, pelaku bilang jika keduanya ditolak oleh keluarga. Akhirnya pelaku meminta saya untuk diantar kembali ke Kecamatan Tanggulangin," paparnya.

Mereka pun bertolak. Di tengah perjalanan, tepatnya di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, pelaku meminta diantar ke rumah kerabatnya.

Tuntas, mengunjungi rumah kolega, ketiganya kembali bergerak ke arah Probolinggo.

"Sesampainya di perempatan Laweyan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten, pelaku menyuruh saya menepi untuk makan di kedai bebek goreng. Perut terisi, kami kembali berjalan," urainya.

Lalu kala berada di Jalan Raya Bromo, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, pelaku lagi-lagi meminta Agus untuk singgah di depan sebuah minimarket.

Di sana pelaku menjemput seorang anak kecil laki-laki yang diperkirakan duduk di bangku kelas 6 SD.

"Kata pelaku anak kecil tersebut adalah keluarganya. Satu pelaku duduk di samping saya. Satu pelaku lain duduk di kursi tengah bersama anak kecil," ucapnya.

Sesudah itu, pelaku kembali meminta Agus mengarahkan kemudi ke jalan perkampungan yang tak jauh dari gerai ritel.

Tanpa curiga, Agus mengiyakan permintaan pelaku.

"Saya diarahkan ke Jalan Gunung Batur, Kelurahan Kademangan. Pelaku kembali bilang ingin mendatangi rumah temannya," terangnya.

Kondisi di Jalan Gunung Batur tengah sepi lalu-lalang warga.

Gambaran Jalan Gunung Batur, berderet lahan pertanian jangung, area pemakaman dan segelintir rumah warga.

"Di pertigaan jalan dekat kuburan, saya disuruh berhenti. Pelaku seperti kebingungan mencari alamat rumah kawannya. Mendadak saya disiram air dari botol plastik. Mata saya pedih. Bersamaan saya diturunin paksa oleh pelaku. Saya langsung berteriak maling," ujarnya dengan nada bergetar.

Agus turun dari mobil, pelaku kemudian mengambil alih kemudi mobil Terios.

Pelaku tancap gas ke arah selatan atau Jalan Prof. Hamka, Kota Probolinggo.

"Saya sempat berusaha berpegangan bodi mobil untuk menahan laju mobil. Pelaku mengarahkan mobil ke tembok warga. Khawatir terhantam tembok saya melepaskan pegangan," bebernya.

Berita Terkini