Berita Madura

Hujan Mengguyur di Tengah Kemarau Membuat Produksi Garam Berkurang, Petani di Sampang Mengelus Dada

Penulis: Hanggara Pratama
Editor: Ficca Ayu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani garam di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura saat panen.

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Belakangan hari ini cuaca di Kabupaten Sampang, Madura berawan, bahkan hujan sesekali turun meski di tengah musim kemarau, Rabu (20/9/2023).

Hal itu membuat petani garam di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang harus mengelus dada lantaran tambak garam kondisi siap panen malah diguyur hujan.

Sehingga, petani mengalami kerugian karena kondisi garam yang kembali mencair membuat hasil produksi jauh berkurang.

Petani garam asal Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Sampang, Musnadi (45) mengatakan bahwa memang turunnya hujan pada (18/9/2023) dini hari kemarin, hanya sebentar.

Baca juga: Petani Garam Mulai Produksi Berkat Intensitas Hujan yang Berkurang, Harapan Petani Harga Stabil

Akan tetapi, sangat deras dan membuat garam di lahan produksi yang kondisinya sudah tebal menjadi tipis.

"Turunnya hujan kemarin rata mengguyur tambak petani di Kecamatan Sreseh. Misalkan dikalkulasikan secara keseluruhan, lahan garam mengalami kerugian ber ton-ton," ujarnya. 

Sedangkan jumlah garam hasil produksi milik Musnadi pasca guyuran hujan, berkurang hingga sekitar 50 persen. Yang biasanya sekali panen menghasilkan 5 ton garam menjadi 2,5 ton.

"Untuk 1 tonnya sebanyak 20 sak dengan ukuran 50 Kg," terangnya.

Baca juga: Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Masyarakat Diimbau Tidak Bakar Sampah Sembarangan

Di samping itu, petani harus menunggu waktu beberapa hari untuk memproduksi garam kembali. Sebab akibat guyuran hujan kadar air garam di lahan produksi menurun.

"Untuk proses pembuatan garam, air asin untuk menjadi garam minimal harus dijemur lima sampai 15 hari," terangnya. 

Terpisah, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Imam menyampaikan, berdasarkan informasi dari BMKG, hujan ringan yang melanda Sampang di tengah musim kemarau, tidak berpotensi menjadi awal musim penghujan.

Faktor hujan disebabkan endapan air laut, sehingga datang awan hitam yang menyebabkan hujan.

"Iklim tropis dan cuaca kemarau seperti sekarang ini, memang pasti ada hujan meski di tengah-tengah musim kemarau," pungkasnya.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkini