Gegara konflik berkepanjangan tersebut Bambang dan Aryati akhirnya memutuskan untuk pisah ranjang.
Sebagai informasi, Bambang dan Aryati dikarunia dua orang anak. Anak pertamanya, Muhammad Nur.
"Keduanya pisah ranjang sejak setahun lalu," katanya.
Berjalannya waktu, Aryati menikah sirih lagi dengan pria lain, BA (38) warga Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.
Diduga pernikahan sirih Aryati dan BA memicu kedongkolan Bambang maupun Muhammad Nur.
"Beberapa waktu yang lalu, anaknya (Muhammad Nur) pernah membakar rumah ibunya itu," ucap Ruslan.
Tak puas, Bambang dan Muhammad Nur kembali melakukan tindakan keji.
Tindakan jahat itu dilakukan keduanya kala bertemu dengan Aryati berboncengan dengan suami barunya, BA, di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan.
Bambang dan Muhammad Nur pun langsung mengadang korban.
Tanpa panjang lebar, Ariyati dihujam sabetan celurit oleh suami dan anaknya itu.
Ariyati menderita delapan luka sayatan di tubuhnya, antara lain, kepala, tangan, dan leher.
Akibat luka itu korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Tubuhnya tergeletak di dalam selokan mengenakan daster ungu.
"Korban berboncengan dengan suami baru. Lalu dicegat oleh suami pertama dan anak pertamanya. Peristiwa berdarah itu pun terjadi," paparnya.
Sementara itu, pelaku, Bambang mengungkapkan motif sakit hati yang mendasari dirinya bersama anak pertama, membunuh sang istri.
Bambang menyebut istrinya selingkuh dengan laki-laki lain.