Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Inilah pengakuan Gus Iqdam saat jajal lintasan Uji SIM di Satlantas Polres Gresik.
Pendiri Majelis Talim Sabilu Taubah Muhammad Iqdam atau yang akrab disapa Gus Iqdam menjajal sirkuit ujian praktek C di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik.
Mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja, Gus Iqdam dengan mudah melintasi sirkuit baru tersebut.
Pengurus Pondok Pesantren Mambaul Hikam II datang ke Satlantas Polres Gresik. Menyempatkan untuk menjajal sirkuit lintasan baru mengendarai sepeda motot Kawasaki Ninja.
Masih mengenakan sarung, peci, Gus Iqdam menjajal lintasan tersebut.
"Alhamdulillah, sekarang lintasan uji praktik SIM sudah sangat mudah. Luar biasa. Insya Allah semua yang mau membuat SIM di sini selalu lulus, Insya Allah mudah lulus. Terima kasih Bapak Kapolri, semoga Satlantas Polres Gresik selalu dilindungi masyarakat dan dimudahkan dalam mengayomi dan melayani masyarakat," ucap Gus Iqdam.
Kedatangan Gus Iqdam ke Gresik juga dalam rangka ngaji bareng Satlantas Polres Gresik.
Baca juga: Bujangan Asal Sidoarjo Log In Masuk Islam Dibimbing Gus Iqdam: Ini dari Hati, Tak Ada Paksaan!
Kemudian mengisi pengajian di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.
Sebelumnya Gus Iqdam juga sempat mengisi pengajia di depan Kapolda Jatim.
Bahkan, saat pengajian itu ada seorang pria bertato yang menangis.
Inilah tangisan pria bertato saat lantunkan shalawat di depan Gus Iqdam.
M Ridho (33) remaja bertato wajah asal Malang menangis saat melantunkan shalawat di hadapan Gus Iqdam dan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal 1445 H, di Lapangan Mapolda Jatim, Jumat (29/9/2023) malam.
Ulama kondangan asal Blitar bernama lengkap Agus Muhammad Iqdam Kholid itu, mendadak memanggil sosok bujang bertubuh kurus berbahu koko dan berpeci warna putih yang menyimak pengajiannya, malam itu.
Gus Iqdam mengaku terkesima dengan keteguhan dan semangat dari M Ridho memainkan alat musik tabuh; Darhuka dalam musik gambus untuk mengiringi penampilan lantunan Shalawat Nabi dan Tarian Sufi, yang mengawali pengajian maulid tersebut.
Meskipun sekujuru tubuh dari lengan hingga pada beberapa bagian wajahnya, tampak dipenuhi tato, termasuk lubang menganga pada telinga bekas piercing atau tindik anting, M Ridho memainkan alat musik pengiring lantunan shalawat nabi secara hikmat.
Oleh karena itu, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Blitar, Jatim itu, memberikan hadiah uang saku senilai satu juta rupiah kepada M Ridho untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk hal positif.
"Saya mau kasih uang doorprize Rp1 juta ke sahabat saya penabuh hadrah yang tatonya penuh ke wajah wajah. Saya melihat ini luar biasa. Tato penuh ke wajah. Dia mengiringi bas saat Tari Sufi," ujar Gus Iqdam di tengah pengajiannya.
M Ridho yang sebelumnya tampak menyimak pengajian Gus Iqdam lantas disuruh ke depan panggung dan mimbar pengajian.
Pria asal Jalan Ki Ageng Gripig, Kedung Kandang, Kabupaten Malang itu, diminta menyapa para jamaah dengan lantunan shalawat.
Sebanyak tiga kali M Ridho melantunkan shalawat melalui microphone pengeras suara.
Semakin hikmat ia melantunkan shalawat, semakin serak suaranya hingga sesenggukan tangis haru mengganggu pembacaan shalawat.
M Ridho terharu dengan momen tersebut. Ia pun tak kuasa membendung air matanya. Seraya melantunkan shalawat, M Ridho menangis sendu.
"Allahumma shalliala Muhammad waala Ali sayyidina Muhammad. Allahumma shalliala Muhammad waala Ali sayyidina Muhammad. Allahumma shalliala Muhammad waala Ali sayyidina Muhammad," ujar M Ridho, melantunkan shalawat dihadapan Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto.
Gus Iqdam mengaku sempat bergumam dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto selama melihat penampilan dari M Ridho yang turut mengiringi lantunan shalawat selama berlangsungnya Tarian Sufi sebagai pembuka acara.
"Saya dan Kapolda tadi melihat dia menabuh hadrah. Semangat. Kita aja yang tidak tatoan tindikan aja ketika ada hadrah, kowah kowoh. Ini luar biasa, saat tari sufi khusyuk sekali," kata Gus Iqdam.
Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada 2018 itu, berharap agar M Ridho tetap istiqomah berada di jalan yang benar menuju Tuhan, melalui Shalawat.
Melalui dawuh andalan berbalut kata-kata viral 'info dekengan pusat', Gus Iqdam berpesan kepada M Ridho untuk tidak perlu merisaukan setelah apapun masa lalu.
Selama senantiasa memiliki kesadaran untuk bertaubat dan terus menjadi pribadi yang baik. Maka masa depan yang cerah tak mustahil dapat diperoleh.
"Tapi tenang Mas Ridho. Seseorang yang memiliki masa lalu buruk terkadang bisa menciptakan masa depan yang baik. Siapa tahu jenengan bisa jadi ulama dan pemimpin masa depan," pungkas Gus Iqdam.
Ditemui selepas pengajian maulidan di Mapolda Jatim. M Ridho mengakui, bekas tato dan tindik pada telinganya disebabkan karena dirinya pernah terlibat pada fase kelam menjadi anak jalanan karena pengaruh lingkungan sekitar tongkrongannya kala itu.
Namun pemicu utama sehingga menyebabkan dirinya tercebur dalam jurang hitam kehidupan jalanan, bermula saat kedua orangtuanya berpisah.
Benar. M Ridho mengakui, 'broken home' menjadi penyebab suasana kehidupan di dalam lingkungan keluarganya tak lagi dirasa nyaman olehnya.
Sehingga ia memilih mencari kenyamanan dan penerimaan lingkungan sosial dari teman-teman tongkrongan jalanannya.
"Ya pergaulan bebas. Karena dulu saya punya latar belakang broken home. Makanya saya pesan saudara saudara ku jangan sampai broken home. Iya kalau punya keluarga istri dan anak. Dicintai dikasihsayangi. Karena efeknya ke anak (efek buruk broken)," ujar M Ridho, saat ditemui TribunJatim.com di Mapolda Jatim.
Kendati demikan, M Ridho mengakui, kecintaannya terhadap shalawat telah terpupuk sejak kecil.
Sehingga setelah dirinya akhirnya berhenti atau hijrah dari kehidupan kelam jalanan, tiga tahun lalu M Ridho bergabung dalam 'Gubuk Sufi Entertainment', berlokasi di Dusun Bendo, Sukolilo, Jabung, Malang, yang dipimpin oleh sosok Gus Muhammad.
Dan pada malam ini, dalam acara maulidan di Mapolda Jatim, ia bermain terrbuka untuk mengiringi shalawat selama berlangsungnya tarian sufi.
Termasuk, dirinya juga mengakui, bahwa malam ini, merupakan pertemuan pertama kalinya dengan Gus Iqdam, bahkan dapat satu panggung untuk bersalaman dan bershalawatan bersama.
"InsyaAllah akan terus ikut kelompok shalawatan. Di Malang, setiap jumat ada rutinan Burdah. Di Jabung. Di Malang ada 40 safari maulid. Di riatuljannah Gus Rofik. InsyaAllah Nderek," jelasnya.
Selain itu, M Ridho mengaku, berterima kasih kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto yang menerima dirinya untuk tampil di tengah keluarga besar anggota Polda Jatim, dalam perayaan acara maulid Nabi Muhammad SAW.
"Sebelumnya saya memohon maaf, dan terima kasih sangat karena keluarga besar Kapolda Jatim ramah-ramah. Dan bisa menerima kondisiku seperti ini, latar belakang jalanan. Kami kesini silaturahmi ke sini, penuh kasih sayang," ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat kaum muslimin untuk senantiasa bersemangat dan istiqomah bershalawat. Agar senantiasa memperoleh safaat dari Nabi Muhammad SAW.
"Semakin semangat, ayo bareng-bareng semangat, bershalawat nabi, agar dapat safaat Nabi Muhammad SAW," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com