Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Belakangan ini kebakaran melanda kandang sapi milik warga marak terjadi di Kabupaten Sampang, Madura.
Selama sepekan ini terdapat dua peristiwa.
Insiden pertama terjadi di Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal pada Rabu (18/10/2023).
Dua hari kemudian disusul di Desa Pecanggaan, Kecamatan Pangarengan, Sampang.
Dari sejumlah kebakaran tersebut membuat para pemilik harus menelan kenyataan pahit, mengingat kobaran api tak menyisakan sedikitpun bangunan kandang, bahkan sapi turut terpanggang.
Tak hanya itu, korban kebakaran tidak akan memperoleh bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang karena dinilai tidak sesuai dengan kriteria penerima bantuan bencana.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sampang Mohammad Fadeli mengatakan bahwa, kebakaran kandang sapi yang dialami peternak di wilayah kerjanya di luar Standar Operasional Prosedur (SOP) instansinya.
Terdapat beberapa kriteria yang berhak menerima bantuan dari Dinas Sosial, seperti korban tenggelam, korban puting beliung, dan rumah terbakar.
"Kandang dan dapur tidak bisa, kalau diberi bantuan tanggap darurat saya yang keliru, karena diluar SOP Kami” ujarnya.
Dirinya mengaku prihatin atas kondisi tersebut, sehingga mencoba berkoordinasi dengan badan amil zakat di Sampang.
"Saya coba hubungi Baznas dulu, kalau Baznas mungkin bisa, Mohon maaf ya," tuturnya.
Sementara, salah satu korban, peternak sapi asal Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Sampang, Arsadin mengaku pasrah, meskipun tiga dari lima sapi yang tewas terbakar merupakan hasil tabungannya selama bekerja.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan itu merasa ikhlas karena ia anggap semua ini adalah musibah dan cobaan dari yang maha kuasa.
"Saya ikhlas semoga diberi kesabaran karena setiap kejadian pasti ada hikmahnya," pungkasnya.
Ikuti berita seputar Sampang