Berita Viral

13 Tahun Ibu Kira TKW Meninggal Imbas Perang, Ternyata Masih Hidup & Tak Bisa Pulang: Cuma Anak Saya

Editor: Mardianita Olga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan tahun lamanya seorang ibu mengira sang anak yang bekerja sebagai TKW di Suriah menjadi korban perang. Namun, kini dia baru tahu anaknya masih hidup, namun tak bisa pulang.

Ibu dari Masiroh, Sopiyah (56) menceritakan, keluarga mendapat kabar dari seorang Youtuber bahwa ada TKW di Suriah yang tengah mencari keluarganya yang bertempat tinggal di Desa Pranggong.

Baca juga: Seorang TKW Asal Tulungagung Meninggal di Taiwan Jadi Korban Kebakaran Rumah Susun

Sopiyah (56) saat menunjukan foto anaknya Masiroh (42) yang masih hidup di negara Suriah, Senin (5/2/2024). (Tribun Cirebon)

Saat melihat foto dan ciri-ciri TKW tersebut, Sopiyah langsung terkejut.

TKW yang tengah mencari keluarganya itu adalah anak ketiganya dari 7 bersaudara yang sudah dianggap lama meninggal dunia.

"Pas tahu kabar masih hidup seneng berag (banget)," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui, Senin (5/2/2024).

Karena senangnya, Sopiyah kala itu bahkan langsung mencari para tetangga untuk mengabarkan kabar gembira tersebut.

Ia juga tidak lupa meminta nomor kontak Masiroh.

Sopiyah mengakui dirinya kala itu sangat bahagia sampai meneteskan air mata ketika pertama kali mendengar lagi suara anaknya yang hilang belasan tahun tersebut.

"Alhamdulillah sekarang sudah bisa komunikasian," ujar dia.

Masiroh sendiri merupakan anak ketiga dari 7 bersaudara anak pasangan suami istri Darwiyah (70) dan Sopiyah (56).

Ia berangkat ke negara Suriah sekitar tahun 2005 lalu.

Padahal saat itu, Masiroh baru saja lulus sekolah tingkat SLTP dan baru saja menikah.

Namun, karena alasan ekonomi, Masiroh memaksa ikut berangkat ke luar negeri bersama teman-temannya menjadi TKW.

"Teman-temannya itu semua udah pada pulang lagi, sekarang sudah pada punya anak, punya keluarga di sini. Cuma anak saya saja yang tidak pulang-pulang," ucap dia.

Dalam hal ini, Sopiyah sangat berharap kepada pemerintah bisa memulangkan anaknya tersebut ke tanah air.

Menurut keterangan Masiroh, disampaikan Sopiyah, saat ini anaknya tidak bisa pulang karena paspor miliknya hilang ketika perang yang berlangsung di Suriah.

Halaman
1234

Berita Terkini