TRIBUNMADURA.COM - Selama belasan tahun seorang ibu mengira anaknya yang bekerja sebagai TKW meninggal dunia.
Pasalnya, perang pecah di negara dia bekerja.
Baru-baru ini keluarga baru mendapat kabar bahwa sang anak masih hidup.
Namun, sang TKW tak bisa pulang sementara teman-temannya sudah kembali ke Indonesia.
Sang ibu pun meminta bantuan agar anaknya bisa pulang.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Baca juga: Karya Jurnalistiknya Dijadikan Barang Dagangan, Jurnalis Tribun Madura akan Tempuh Jalur Hukum
Usut punya usut, tenaga kerja wanita (TKW) tersebut berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Selama ini, dia dikira sudah meninggal oleh keluarganya.
Sebelum asumsi itu muncul, keluarganya yang bertempat tinggal di Blok Waled, Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu sudah pasrah dengan keberadaannya.
Pasalnya, TKW bernama Masiroh (42) itu telah menghilang tanpa kabar selama 19 tahun.
Masiroh dikabarkan menghilang saat bekerja di Suriah.
Beragam upaya sudah dilakukan oleh keluarga untuk mencari Masiroh di negara timur tengah tersebut.
Namun, hasilnya selalu nihil, keluarga berkeyakinan, Masiroh menjadi salah satu korban dalam perang itu.
Bahkan setiap acara tahlilan yang digelar keluarga dalam beberapa tahun terakhir ini, nama mendiang Masiroh selalu disebut untuk diantarkan doa.
Kabar Masiroh rupanya masih hidup, baru diketahui seminggu yang lalu.
Ibu dari Masiroh, Sopiyah (56) menceritakan, keluarga mendapat kabar dari seorang Youtuber bahwa ada TKW di Suriah yang tengah mencari keluarganya yang bertempat tinggal di Desa Pranggong.
Baca juga: Seorang TKW Asal Tulungagung Meninggal di Taiwan Jadi Korban Kebakaran Rumah Susun
Saat melihat foto dan ciri-ciri TKW tersebut, Sopiyah langsung terkejut.
TKW yang tengah mencari keluarganya itu adalah anak ketiganya dari 7 bersaudara yang sudah dianggap lama meninggal dunia.
"Pas tahu kabar masih hidup seneng berag (banget)," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui, Senin (5/2/2024).
Karena senangnya, Sopiyah kala itu bahkan langsung mencari para tetangga untuk mengabarkan kabar gembira tersebut.
Ia juga tidak lupa meminta nomor kontak Masiroh.
Sopiyah mengakui dirinya kala itu sangat bahagia sampai meneteskan air mata ketika pertama kali mendengar lagi suara anaknya yang hilang belasan tahun tersebut.
"Alhamdulillah sekarang sudah bisa komunikasian," ujar dia.
Masiroh sendiri merupakan anak ketiga dari 7 bersaudara anak pasangan suami istri Darwiyah (70) dan Sopiyah (56).
Ia berangkat ke negara Suriah sekitar tahun 2005 lalu.
Padahal saat itu, Masiroh baru saja lulus sekolah tingkat SLTP dan baru saja menikah.
Namun, karena alasan ekonomi, Masiroh memaksa ikut berangkat ke luar negeri bersama teman-temannya menjadi TKW.
"Teman-temannya itu semua udah pada pulang lagi, sekarang sudah pada punya anak, punya keluarga di sini. Cuma anak saya saja yang tidak pulang-pulang," ucap dia.
Dalam hal ini, Sopiyah sangat berharap kepada pemerintah bisa memulangkan anaknya tersebut ke tanah air.
Menurut keterangan Masiroh, disampaikan Sopiyah, saat ini anaknya tidak bisa pulang karena paspor miliknya hilang ketika perang yang berlangsung di Suriah.
Selain itu, pihak majikan tempatnya bekerja sekarang juga belum mengizinkan anaknya tersebut pulang ke tanah air.
"Tolong pak, tolong pulangkan anak saya. Anak saya juga mau sekali pulang, sekarang anak saya ada di Aleppo Suriah," ujar dia.
Beberapa waktu lalu, seorang TKW juga sempat hilang komunikasi dengan keluarganya di Indonesia.
Kini, dia meminta tolong untuk dipulangkan setelah bertahun-tahun bekerja di Arab Saudi.
Sebelumnya, Wasini dikabarkan sempat menghilang selama 16 tahun.
Tak hanya itu, dia menyebutkan tak pernah digaji selama menjadi pekerja migran di sana.
Baru-baru dia bisa menghubungi keluarganya dan berharap pemerintah bisa memulangkannya.
Kondisi terkini Wasini pun terkuak.
Baca juga: Pilu Nasib TKW Idap Stroke dan Kanker di Malaysia, Kini Terlantar, Tak Ada Keluarga di Indonesia
Keinginan tersebut diutarakan Wasini kepada keluarganya melalui sebuah video singkat berdurasi 59 detik.
Dalam rekaman itu, Wasini berbisik-bisik di depan earphone dan terlihat merekam sembunyi-sembunyi.
Ia seperti khawatir tindakannya minta tolong untuk pulang diketahui sang majikan.
Dalam video, dia mengharapkan bantuan Presiden Jokowi dan Bupati Indramayu, Nina Agustina.
"Nama saya Wasini, TKW dari Arab Saudi. Pak Jokowi dan Ibu Nina tolong saya," ujar dia dalam rekaman video yang diterima TribunCirebon.com, Jumat (27/10/2023).
Wasini mengaku sangat ingin bisa pulang. Namun, ia tak berani kepada majikannya.
Bahkan, gajinya selama 16 tahun bekerja tak pernah dikasih.
Apalagi saat ini kondisi TKW asal Indramayu Wasini yang minta tolong dipulangkan itu sedang sakit, oleh dokter TKW tersebut didiagnosis menderita penyakit paru-paru dan liver.
Karena kondisi tersebut, pihak keluarga dalam hal ini melapor ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.
Ketua SBMI Indramayu, Akhmad Jaenuri mengatakan, berdasarkan informasi dari keluarga, diketahui Wasini awal berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2007 lalu.
Sejak saat itu, tidak ada kabar lagi dari TKW tersebut.
Baca juga: Pamit Belanja, Pengantin Anyar Hilang 1 Minggu, Suami Temukan Motor Istri di Pasar, ‘Kami Baik-baik’
Pihak majikan diketahui tidak memperbolehkan Wasini untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
Di sisi lain, setiap Wasini meminta ingin pulang, majikannya hanya menjanjikan dan tidak pernah memberikan izin.
Hingga akhirnya, Wasini mengeluh sakit-sakitan pada April 2023, ia menderita penyakit paru-paru dan liver.
Sejak April 2023 itu, Wasini diizinkan menghubungi keluarganya di kampung halaman, oleh majikannya Wasini diberikan ponsel.
Wasini pun lalu mencari kontak keluarga lewat media sosial hingga akhirnya keberadaannya bisa diketahui.
Baca juga: Pria ini Ngaku Pengacara dan Pacari Belasan TKW Hongkong, Adegan Ranjang Direkam, Peras Korbannya
Wasini juga akhirnya merasakan mendapat gaji setelah 16 tahun bekerja tanpa upah, namun gaji yang ia terima hanya setara 1 bulan gaji saja.
"Yang diberikan cuma 1.000 riyal," ujar dia.
Saat ini, Wasini sangat berharap bisa dipulangkan ke tanah air.
SBMI pun akan berupaya untuk memulangkan Wasini termasuk memperjuangkan hak-hak TKW tersebut.
----
Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com
Berita Madura dan berita viral lainnya.