Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Komisi IV DPRD Sumenep akan undang OPD, Guru SDN Pinggir Papas 1, Camat dan Kepala Desa soal dugaan penggelapan buku tabungan siswa Rp 260 juta.
Hal itu disampaikan setelah wali murid SDN Pinggir Papas 1 Kecamatan Kalianget melakukan audensi atau mengadu ke Komisi IV DPRD Sumenep pada hari Senin (22/7/2024) lalu.
"Tiga hari lalu kita menerima audensi dari masyarakat, yakni wali murid SDN Pingging Papas 1 terkait buku tabungan siswanya," kata Anggota Komisi IV DPRD Sumenep H. Masdawi pada Rabu (25/7/2024).
Bahkan lanjutnya, untuk menuntaskan masalah tersebut minggu depan akan undang OPD, Guru SDN Pinggir Papas I, Camat dan Kades.
"Kita sudah mendengar langsung dari para wali murid seperti apa kronologinya, maka kita tuntaskan masalah ini. Kita agendakan minggu depan undang OPD dan membawa beberapa guru (SDN Pinggir Paps I) serta camat dan kepala desa," kata politisi Demokrat Sumenep ini.
Dari kronologi yang disampaikan wali murid tersebut lanjutnya, perkara tabungan siswa yang belum diserahkan sampai saat ini dinilai ada keterlibatan pihak lain.
Mengapa tidak kata H. Masdawi, karena uang tabungan siswa yang tidak diserahkan itu angkanya cukup besar.
"Inforamsi yang kami tangkap, ada keterlibatan pihak kepala sekolah. Tapi, Saya tidak yakin hanya satu pelakunya," katanya.
Maka lanjutnya, dengan cara mempertemukan semua pihak terkait untuk membahas perkara tersebut akan menjadi terang benderang.
"Kita akan tuntaskan maslah ini," tegasnya.
Wakil rakyat yang berlatar pengusaha ini mengatakan, pemasalahan seperti ini seharusnya tidak terjadi. Sebab, ini akan menjadi catatan buruk dunia pendidikan di Sumenep. Utamnya berkenaan dengan sumber daya manusia (SDM) nya.
"Ini mencoreng nama pendidikan kita. Jadi Ini sistem SDM nya yang perlu ditata lagi," ucapnya.
Terpisah, salah satu wali murid SDN Pinggir Papas 1 Edi Susanto mengatakan bahwa diirnya memang sengaja mendatangi kantor dewan.
Alasannya kata Edi Susanto, agar tabungan para siswa yang nilainya ratusan juta itu dapat segera dikembalikan.