“Korban saat itu diselamatkan di rumah warga. Dia kemudian membuat laporan ke Polsek Kedungwaru,” ungkap Nanang.
Usai kejadian itu, T dilepaskan oleh warga setelah dipastikan tidak membahayakan.
Namun setelah korban melapor, polisi menangkap T untuk dimintai keterangan.
Setelah menjalani penyidikan, T akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menyita parang sepanjang 50 cm yang dipakai melukai korban.
T diancam dengan pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan, juncto pasal 2 Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951.
“Karena tersangka menggunakan senjata tajam, maka dia juga dijerat dengan Undang-undang Darurat,” tandas Nanang.
Ikuti berita seputar Tulungagung