Berita Ponorogo

Kisah Peternak di Ponorogo, Sapi Peliharaannya Terjangkit PMK, Lihat Kondisinya Kini

Penulis: Pramita Kusumaningrum
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peternak sapi Desa Plalangan, Dimas Hariyanto menunjukkan sapi miliknya yang terjangkit PMK dan berangsur pulih. Di Desa Plalangan ada puluhan sapi diduga terjangkit PMK. Peternak terpaksa menjual murah

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Peternak Sapi, Dimas Hariyanto bisa bernafas lega. Setelah sebelumnya, 3 sapi miliknya diduga terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Saat ini, 3 sapi miliknya berangsur pulih.

Ditemui di kandangnya, di RT 03 RW 02 Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, Dimas sibuk. Dia melakukan pengobatan terhadap sapi miliknya.

“Alhamdulillah sudah berangsur membaik. Tidak sampai demprok (ambruk),” ungkap Peternak Sapi, Dimas Hariyanto, Kamis (2/1/2025).

Dia menjelaskan 10 hari yang lalu, saat mau memberikan pakan, 3 sapi miliknya mengalami luka di bagian mulut dan kaki. Persis seperti gejala PMK.

“Mulut dan kakinya luka. Kalau manusia seperti sariawan. Tidak mau makan. Saya menduga sepertinya sapi peliharaan saya terjangkit PMK,” kata Dimas:

Dia kemudian melakukan melaporkan ke mantri hewan yang bertugas di lingkungannya. Serambi menunggu tindakan mantri, dia juga melakukan pengobatan secara mandiri.

“Untuk pembersihan luka menggunakan sodium NaCl. Kemudian pengobatannya menggunakan citric acid atau sitrun,” terang Dimas.

Mantri hewan juga melakukan tindakan. Menurutnya mantri hewan melakukan suntik antibodi.

“Ketahuan pertama itu gejalanya tidak mau makan, sapi lemas, mulut dan kaki ada luka.

Saat ini Alhamdulillah, nafsu makan berangsur baik, luka-luka mulai sembuh,” tambahnya.

Dia menyebutkan bahwa bahwa selain dirinya beberapa peternak di lingkungannya, sapinya juga mengalami hal yang sama. Namun ada yang mati hingga dijual murah.

“Yang mati 4, juga ada yang terpaksa dijual murah. Mungkin tidak telaten. Yang dijual murah itu Rp 3 juta sampai Rp 5 juta,” tambahnya.

Dimas mengaku 3 sapi miliknya adalah 2 jenis sapi Simentak dan 1 jenis Brahma. Dia membelinya baru 8 bulan lalu di Pasar Hewan Jetis.

“Baru sih, yang dua itu saya beli 8 bulan lalu dan satunya 4 bulan lalu. Tapi ndak tahu hewan itu darimana. Apakah dari lokal atau luar kota. Alhamdulillah sudah berangsur membaik,” tegasnya.

Kades Plalangan, Ipin Herdianto membenarkan bahwa ada puluhan sapi yang sakit dan terpaksa dijual murah. Namun ada yang berangsur sembuh.

“Gejalanya seperti terkena PMK. Ada yang berangsur sembuh. Mereka pengobatan mandiri,” pungkasnya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkini