Berita Terkini Sumenep

Kasus PMK Merebak, Peternak Sapi di Sumenep Resah: Baru Beli 2 Ekor, Belum Satu Minggu Keduanya Mati

Editor: Taufiq Rochman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WABAH PMK - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.kembali merebak di Sumenep, Sabtu (14/6/2025).

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Peternak sapi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali dihantui rasa was-was.

Pasalnya sejumlah hewan ternak sapi di ujung timur Pulau Madura itu kembali diserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Sabtu (14/6/2025).

Melansir Kompas.com, beberapa petenak sapi di Sumenep telah melaporkan adanya hewan ternak terjangkiti penyakit yang ditandai dengan luka pada mulut dan kaki.

Seperti yang dialami Rudianto, peternak sapi di Desa Talang, Kecamatan Saronggi.

Ia mengatakan hewan sapinya positif PMK.

"Saat ini, kondisi sapi saya sudah tidak bisa berdiri. Mulutnya luka, mengeluarkan busa, dan bau menyengat. Kakinya juga terluka," kata Rudianto.

Ia menambahkan, akibat luka tersebut, sapi miliknya benar-benar tidak mampu berdiri dan nafsu makannya jauh berkurang.

Sapi milik Rudianto yang terjangkit PMK diketahui baru saja dibeli dari pasar hewan di wilayah Kecamatan Kota Sumenep.

Beruntung, sapi lainnya yang ia pelihara sejauh ini masih dalam kondisi sehat.

"Ada juga keluarga saya di Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, yang baru membeli dua ekor sapi. Tapi belum sampai satu minggu, kedua sapi itu mati," ungkap dia.

Sementara itu, seorang peternak sapi di Desa Giring, Kecamatan Manding, Rahman, menerangkan bahwa sejumlah sapi di desa tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dari informasi yang ia peroleh, sudah ada tiga ekor sapi yang dilaporkan mati akibat PMK.

"Ada juga yang sudah tidak bisa berdiri. Karena kakinya bengkak," ujar Rahman.

Rahman memilih untuk tidak mendekati langsung sapi-sapi yang terjangkit PMK karena khawatir dapat menjadi pembawa virus dan menularkannya kepada sapi miliknya.

Berdasarkan data terbaru, virus PMK diketahui dapat menyebar melalui tiga jalur utama yang perlu diwaspadai peternak dan masyarakat.

Halaman
12

Berita Terkini