Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 1,3 persen.
Penyebab utamanya, sektor pertanian yang melemah, padahal sektor ini adalah tumpuan utama roda ekonomi di Kota Bahari, Minggu (3/8/2025).
Plt Kepala Bidang Perekonomian Setda Sampang, Kustantinah, menjelaskan bahwa kondisi ini tak bisa dibiarkan berlarut.
Untuk itu, Pemkab Sampang langsung menyiapkan strategi jitu guna memulihkan ekonomi tahun 2025.
"Fokus utama kami tetap pada pertanian. Mulai dari bantuan benih, pupuk, hand traktor, sampai perbaikan jalan produksi,” ujarnya.
Program-program ini akan dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan diharapkan bisa mendongkrak produktivitas petani sekaligus menggerakkan perekonomian desa.
Tak hanya pertanian, Pemkab juga menargetkan penurunan angka kemiskinan sebagai kunci mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Kalau kemiskinan bisa kita tekan, otomatis ekonomi akan ikut naik,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi tahun ini masih belum membaik secara signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Lemahnya daya beli masyarakat dan rendahnya PDRB per kapita menjadi faktor tambahan yang memperlambat laju pertumbuhan.
Meski sektor pertanian masih jadi penyumbang terbesar dalam struktur ekonomi Sampang, namun cuaca yang tidak menentu sepanjang 2024 membuat hasil panen menurun drastis.
"Pertumbuhan ekonomi non-migas kita turun dari 4,53 persen di 2023 menjadi 3,23 persen di 2024,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com