Berita Viral

Alexsandro Siswa SMA Berhasil Bobol Sistem Keamanan NASA, Mujur Dapat Penghargaan

Editor: Mardianita Olga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BOBOL SISTEM KEAMANAN - Siswa SMA asal Riau bernama Alexsandro Alvino mendapat penghargaan usai berhasil membobol sistem keamanan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat alias Nasa.

TRIBUNMADURA.COM - Meski masih duduk di bangku SMA, Alexsandro Alvino ini bisa membobol sistem keamanan National Aeronautics and Space Administration (NASA) Amerika Serikat.

Alih-alih mendekam di penjara, siswa asal Riau ini malah mendapat penghargaan.

Kok bisa?

Padahal, kegiatan tersebut biasanya berkaitan dengan tindak kriminal.

Para pembobol alias hacker mencari celah keamanan hingga dapat mengambil data untuk kepentingan pribadi.

Namun, Alexsandro adalah hacker baik.

Baca juga: Kisah MAH yang Channelnya Dibeli Bjorka Seharga 100 Dolar Bitcoin, Sudah Habis untuk Hal ini

Dia melakukan hacking terhadap sistem keamanan NASA melalui jalur legal.

Usut punya usut, badan penerbangan dan antariksa nasional AS itu memang menantang para hacker dari seluruh dunia.

Setelah meretas, NASA akan mengetahui kelemahan di bagian mana yang harus diperbaiki ke depannya.

Salah satu hacker yang berhasil adalah siswa kelas 12 SMA Metta Maitreya itu.

Dia juga merupakan satu-satunya orang Indonesia yang mengikuti sayembara itu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Hacker Lulusan SD Retas Website Pemprov Jatim dan Jateng, Pernah Bobol Website Bawaslu RI

Pemuda yang biasa dipanggil Alex itu mengaku hanya coba-coba ikut pada Juni 2025.

Saat itu, sudah ada lebih dari 9.000 orang yang mencoba meretas sistem keamanan NASA.

Namun, Alex tidak menyerah ataupun kecil hati, ia terus mencoba mencari kelemahan sistem keamanan NASA dan hasilnya ia berhasil meretas menemukan kelemahan di tingkat rendah dan krusial.

"Saya ngulik-ngulik dan ternyata selama sebulan saya ngulik, dapat juga kak, saya dapat P4 itu totalnya 3, jadi saya dapat pehargaan dari NASA," kata Alex saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/8/2025).

"Dan baru-baru ini juga saya berdapat kerentahan kritikal, saya berhasil masuk ke full access internal dari sistem NASA," lanjut dia.

Menurut Alex meretas sistem keamanan NASA bukan perkara mudah, karena jika ingin mendapatkan penghargaan dari NASA ia harus mencari kerentanan pada sistem yang belum pernah ditemukan orang lain sebelumnya.

Sementara, jumlah orang yang ikut sayembara NASA ini sangat banyak dan berasal dari berbagai penjuru dunia.

Baca juga: Tak Terbukti Jadi Hacker Bjorka Penjual Es di Madiun Dipulangkan Polisi, Keluarga Lega, Kelelahan

Potret Alexsandro Alvino, siswa SMA di Riau yang berhasil meretas sistem keamanan NASA hingga mendapat penghargaan. (Kompas.com/Dok. Alexsandro Alvino)

"Kita lapor kerentanan bisa saja kerentanan itu sudah pernah dilaporkan orang lain sebelumnya, itu susahnya sih," ujarnya.

Namun, atas kinerja peretasannya itu, Alex berhasil mendapat penghargaan apresiasi tertulis dari pihak NASA.

Selain menembus sistem NASA, Alex juga mengatakan, bahwa ia berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat penghargaan pada kategori tersebut.

Alex merasa sangat bangga karena bisa mendapatkan predikat tersebut dan namanya bisa dicantumkan dalam Crowd Stream.

"Karena di situ untuk orang Indonesia sendiri yang saya cari selama ini memang enggak ada yang dapat P1 atau kritikal di website NASA atau globe.gov," ucapnya.

Alex mengatakan, sebelum belajar tentang keamanan siber atau cybersecurity, ia sudah cukup lama mempelajari coding.

Namun, karena ada perkembangan pesat pada kecerdasan buatan atau AI, Alex memperluas pembelajarannya ke ranah cybersecurity.

"Akhirnya saya melihat peluang di cybersecurity yang dimana juga ada berkaitan dengan coding gitu. Akhirnya saya masuk lah ke sana, biar enggak rugi-rugi kali lah ilmu saya yang coding-coding itu," ungkapnya.

Selain belajar sendiri, Alex juga belajar banyak mengenai keamanan siber dari komunitas yang ia ikuti.

Ia juga banyak belajar matematika, logika, dan ilmu lainnya yang bisa mendukungnya dalam memperkuat kemampuan coding dan cybersecurity.

Alex juga mengaku menghabiskan hampir setengah dari harinya untuk berada di depan komputer dan berlatih dan tidak pernah bermain game online apapun sejak kecil.

"Saya bisa sampai ke titik ini juga karena orangtua saya orangtua saya tuh mengarah saya main game. Jadi ketika saya udah enggak boleh main game saya bingung mau ngapain kak dan akhirnya saya belajar. Dan itu yang bangun konsistensi saya," imbuh Alex.

Baca juga: Waspada Tanda WhatsApp Disadap atau Kena Hack, Baterai Cepat Habis Jadi Tanda, Simak Cara Mengatasi

Alex pun menyarankan, jika ada yang berminat menguasai ilmu cybersecurity sepertinya sebaiknya mulai mempelajari dasar-dasar coding.

Kemudian pelajari juga bahasa-bahasa program komputer tidak perlu sampai terlalu dalam yang penting bisa memahami bahasa-bahasa tersebut.

"Pelajari basic coding dulu, baru kita pelajari bagaimana cara website bekerja karena kan cybersecurity ini kan logika, kita mencari celah (kelemahan sistem)," tuturnya.

Selain itu, Alex juga sangat menyarankan agar anak-anak yang ingin menguasai cybersecurity sepertinya untuk mengurangi waktu bermain game dan lebih fokus belajar dan melatih diri.

"Menurut saya sih yang tadi kan kurang nge-game," pungkas Alex.

Sementara itu, hacker Brojka sempat menggegerkan publik karena diduga menjadi dalang kebocoran data pribadi pejabat publik Tanah Air, kebocoran data KPU, hingga kartu SIM.

Identitasnya pun membuat publik bertanya.

Dikutip dari Kompas.com (15/9/22), akun Instagram @volt_anonym menyebutkan bahwa Bjorka adalah pemuda asal Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon yang bernama M Said Fikriansyah (17).

Kendati demikian, pemuda yang berprofesi sebagai video editor itu membantah tuduhan tersebut.

"Saya bukan Bjorka, hacker yang saat ini ramai diperbincangkan di mana-mana," ujar M Said (14/9/2022).

Baca juga: Hacker Bjorka Diduga Pemuda Penjual Es di Madiun, Kini Diamankan Polisi, Diperiksa hingga Dini Hari

Ilustrasi hacker - Kisah seorang pemuda Madiun yang tersangkut kasus peretasan ‘Bjorka’ (Pexels)
 

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia mengaku telah mengantongi identitas hacker Bjorka. Namun, mereka belum bisa mengungkapnya ke publik.

"Sampai sekarang ini memang gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan," ungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kepada Kompas.com, Rabu (14/9/2022).

Tak hanya itu, Mahfud juga mengatakan bahwa pemerintah berhasil mengetahui keberadaan Bjorka melalui alat khusus.

"Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," tutur Mahfud.

Selain itu, Mahfud juga menyampaikan bahwa motif Bjorka yang mengeklaim telah membocorkan sejumlah data itu bukan sesuatu hal yang membahayakan.

Sebab, Mahfud menilai, motif aksi hacker Bjorka berupa politik hingga ekonomi. Dia menggunakan istilah "gado-gado" untuk mendeskripsikan motif tindakan tersebut.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Berita Terkini